RSUP Dr M Djamil Berikan Rawatan Optimal pada Pasien Serangan Beruang

Hampir satu bulan pasien Mas Abidah (40) menjalani perawatan intensif di Instalasi Bedah Wanita RSUP M Djamil Padang akibat serangan hewan buas beruang di Pasaman Barat. Secara umum kondisi pasien saat ini dalam keadaan stabil dan ada kemajuan.
“Sejak mulai kejadian pasien yang mengalami kerusakan pada bagian wajah, tangan hingga diamputasi serta kedua tungkai kaki, Alhamdulillah kondisi pasien saat ini ada kemajuan. Walaupun kita sebagai tim dokter RSUP M Djamil Padang akan tetap memantau dan akan tetap melakukan tindakan operasi selanjutnya sesuai kebutuhan pasien,” kata Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) yang menangani pasien, dr Deddy Saputra SpBP-RE Subsp LBL (K), Rabu (4/9).
Ia menjelaskan sebetulnya pasien ini bukan hanya mengenai atau melibatkan pada bagian tubuh dan wajah saja. Akan tetapi juga melibatkan tangan kanan, tungkai kanan dan kiri. “Memang bagian tubuh yang paling berat mengalami kerusakan akibat beruang itu adalah bagian wajah. Tapi di tangan kanan dan lengan atas sampai bawah cakaran beruang itu banyak sekali,” tutur dokter bedah plastik RSUP M Djamil Padang ini.
Sehingga ketika sampai di RSUP M Djamil Padang, kondisi pasien tidak bagus terhadap kehidupan tangan dan lengannya itu. “Makanya dari dokter bedah tulang dipimpin Dr dr Roni Sahputra SpOT (K) Spine diputuskan untuk di amputasi. Karena kehidupan tangan pasien tidak bisa dipertahankan,” tuturnya.
Pada tungkai bawah, sebutnya, banyak cakaran yang melibatkan kerusakan pada kulit, tulang dan otot-ototnya. “Tapi kerusakannya tidak sampai mengakibatkan diamputasi,” tuturnya.
Ia mengatakan kerusakan paling parah ada pada wajah. Dia pun tidak mengetahui secara persis kronologi kejadian menimpa pasien. Apakah hanya dicakar saja atau juga digigit. Yang jelas bagian wajah pasien ini tulang pada bagian muka patah semua. Mulai bagian sekitar matanya, bola matanya, pipinya, sampai ke bagian telinga sebelah kiri. “Dari daerah wajahnya itu tulangnya patah-patah, ada yang hilang, hidungnya hilang, mata kirinya hilang, bibir bagian atas hilang. Sedangkan pipi kanan, pipi kiri dan telinga kiri kulitnya hilang semua,” sebutnya.
Karena wajah pasien paling parah, tuturnya, makanya dilakukan rekonstruksi dari bidang bedah plastik. “Tindakan yang dilakukan bertahap. Karena satu tahap dengan tahap lainnya kita butuh menilai bagaimana perkembangan atau kehidupan dari jaringan di wajahnya itu. Saking beratnya di wajah, luka-luka dan kehilangan kulit membuat aliran darah ke wajah itu tidak seperti wajah orang normal. Jadi kehidupannya tergantung pada sisa jaringan yang ada dan pembuluh darah yang menghidupi dari jaringan tubuh di wajahnya. Itu yang kita nilai,” ucapnya.
Ia menyebutkan operasi pertama dilakukan pencucian luka. “Itu kita nilai bagian apa yang hilang dan bagian apa yang masih tersisa. Tindakan ini telah kita lakukan ketika pasien pertama kali masuk rumah sakit,” tuturnya.
Ia menyebutkan operasi kedua pemasangan pen pada patahan tulang wajah agar jaringannya lebih segar dan lebih hidup. “Operasi ketiga kita menanamkan bagian dari kulit dan daging di tangan kiri ke wajahnya. Untuk menambal bagian mata, hidung dan bibir atas yang hilang,” tutur dr Deddy.
Ia mengatakan operasi ketiga ini diikuti dokter bedah tulang untuk memperbaiki luka-luka di kedua tungkainya. “Sedangkan dokter mata melakukan pengangkatan bola mata pasien yang rusak,” ucapnya.
Dari bedah plastik, tutur dr Deddy, tidak sampai operasi ketiga saja. Akan ada tindakan operasi selanjutnya. Karena diketahui banyak tulang yang hilang. “Tulang hidung dan tulang rahang yang hilang akan kita tambal nanti. Baik dalam tambalan tulang maupun pemberian tambalan tulang rawan. Tulang dan tulang rawan itu akan kita ambil dari tubuh lain. Biasanya dari iga yang akan kita libatkan untuk membentuk struktur hidungnya,” ungkap dr Deddy.
Ia menekankan operasi ini akan terus berlanjut sampai wajah pasien mendekati kemampuan wajah normal. Kemampuan dimaksud kemampuan bernapas melalui hidung meski bukan hidung asli, kemampuan mengunyah walaupun bukan bibir asli.
“Setiap operasi yang dilakukan dalam setiap minggu dan setiap bulan dinilai. Apalagi yang dilakukan untuk memperbaiki wajah pasien,” tuturnya.
Sementara Direktur Utama RSUP Djamil Padang Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua mengatakan RSUP M Djamil Padang sudah melakukan perawatan optimal terhadap pasien ini dengan tim multidisiplin yang dibentuk. “Mulai dari dokter bedah tulang, dokter bedah plastik, dokter mata dan semua dokter telah dibentuk melakukan perawatan yang cukup baik dan optimal,” tuturnya.
Ia mengatakan mudah-mudahan RSUP M Djamil Padang bisa melakukan perawatan terbaik kepada pasien. “Dan mohon doanya untuk kesembuhan pasien dan optimalisasi dalam penyembuhan terhadap kondisi pasien yang kita rawat ini,” harap Dovy.
Suami pasien Abdul Gafur (42) mengucapkan terima kasih atas pelayanan yang prima diberikan RSUP M Djamil Padang atas kesembuhan istrinya. “Alhamdullilah saya merasakan pelayanan yang baik di rumah sakit ini. Respons cepat yang diberikan perawat serta tim dokter memberikan penjelasan terhadap kondisi istri saya,” tukas Raja–panggilan akrab Abdul Gafur.
Sebagaimana diketahui, seorang petani karet di Pasaman Barat bernama Mas Abidah dilaporkan mengalami luka parah di bagian tubuhnya usai diserang beruang. Dia diserang saat sedang menyadap karet.
Dia pun saat ini harus mendapatkan sejumlah perawat intensif di RSUP M Djamil Padang akibat serangan hewan buas itu. Sementara kejadian itu dilaporkan terjadi pada Kamis (8/8) lalu.(*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45