K3RS RSUP Dr. M. Djamil Monev Data Angka Kesakitan di Instalasi Laboratorium Sentral

Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) RSUP Dr. M. Djamil menggelar rapat pemaparan monitoring dan evaluasi tindak lanjut data angka kesakitan di Instalasi Laboratorium Sentral. Pertemuan ini dilaksanakan di Ruang Konferensi Patologi Klinik, pada Rabu (1/10), sebagai respons atas temuan peningkatan kasus sakit di kalangan petugas laboratorium dalam periode tiga bulan terakhir.

Ketua Komite K3RS, Katherina Welong, SKM, MARS, mengungkapkan data monitoring menunjukkan tren angka kesakitan yang cukup tinggi di Instalasi Laboratorium Sentral selama kuartal terakhir. Kondisi ini memicu Komite K3RS untuk melakukan analisis, tidak hanya mencatat kasus, tetapi juga mencari akar permasalahannya.

“Dalam tiga bulan terakhir, angka kesakitan di Instalasi Laboratorium Sentral memang cukup tinggi. Melihat data ini, kami segera melakukan analisis untuk mencari tahu penyebabnya. Kami menyoroti beberapa faktor potensial, seperti beban kerja dan stres kerja,” kata Katherina.

Menurutnya, laboratorium sentral merupakan salah satu unit kerja dengan tingkat kerentanan risiko kerja yang tinggi, baik dari paparan bahan kimia, biologis, maupun risiko ergonomi dan psikososial. Untuk memverifikasi dugaan ini, Komite K3RS telah menindaklanjuti dengan melakukan survei komprehensif kepada para petugas laboratorium.

“Kami telah melakukan survei untuk melihat secara langsung bagaimana situasi di lapangan, termasuk apakah tingginya angka kesakitan ini memang disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan atau tingkat stres kerja. Itu yang kita lakukan survei,” jelas Katherina.
Data hasil monitoring, evaluasi, dan survei yang telah dikumpulkan oleh Komite K3RS kini telah dirampungkan dan disampaikan kepada pihak Instalasi Laboratorium Sentral. Tujuannya adalah agar manajemen unit terkait dapat segera mengambil tindakan korektif dan preventif yang diperlukan.

“Hasil ini sudah kami sampaikan kepada instalasi laboratorium untuk ditindaklanjuti oleh manajemen. Diharapkan, temuan terkait dugaan beban kerja dan stres ini dapat menjadi dasar bagi manajemen untuk menyusun program Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang lebih terfokus dan efektif,” tegas Katherina Welong.

Ia menegaskan langkah ini sejalan dengan fungsi utama Komite K3RS, yaitu untuk merumuskan kebijakan, program, serta memberikan rekomendasi dan pertimbangan kepada Direktur rumah sakit tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja. “Fokus utama adalah mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman bagi seluruh sumber daya manusia (SDM) rumah sakit, guna menjamin kelancaran dan mutu pelayanan,” tukasnya. (*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45