RSUP Dr. M. Djamil Terima Kunjungan RSUD Tapan

RSUP Dr. M. Djamil siap berkolaborasi dengan seluruh pihak demi meningkatkan pelayanan kesehatan, Hari ini (17/4), rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan ini menerima kunjungan RSUD Tapan di Ruang Rapat Direksi. Kunjungan ini dalam rangka penjajakan kerja sama dalam pemenuhan dokter spesialis untuk bertugas di RSUD Tapan.

Kedatangan RSUD Tapan yang dipimpin Sekretaris Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Jafri Wandi, SKM, MT itu disambut oleh Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr.dr.Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua dan Plt Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian dr.Kino, Sp.JP (K).  

Turut dihadiri Ketua KSM Anak, Penyakit Dalam, Bedah, Obgyn, dan Patologi Klinik, Manajer serta Asisten Manajer. Kemudian Direktur RSUD Tapan drg. Irmadel dan Koordinator SDM Kesehatan Aswiliarti, SKM, M.Biomed.  

“Kami mengucapkan selamat datang rombongan Dinas Kesehatan Pesisir Selatan dan RSUD Tapan di RSUP Dr. M. Djamil. Kami menyambut baik atas kunjungan tersebut,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr.dr.Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua.

Dalam menindaklanjuti program dari Kementerian Kesehatan, tuturnya, RSUP Dr. M. Djamil siap memenuhi permintaan RSUD Tapan dalam pemenuhan dokter spesialis. Apakah dalam bentuk referral atau kontrak. Itu yang harus diklirkan dulu. “Sehingga nanti terjadi kesinambungan sembari RSUD Tapan ini bisa menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang disekolahkan,” ucapnya.

Menurutnya, ini bukan sekadar memenuhi sumber daya manusia RSUD Tapan. Bagaimana nanti RSUP Dr. M. Djamil menjadi rumah sakit pengampu. “Ini tentunya akan menjadi role model. Ide ini perlu disampaikan ke Bupati Pesisir Selatan. Apalagi Pesisir Selatan menjadi tempat daya tarik wisata. Tentu butuh pengembangan infrastruktur kesehatan,” tutur Dovy.

Sementara itu  Sekretaris Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Jafri Wandi, SKM, MT mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil karena telah diberikan kesempatan dan mau memfasilitasi pihaknya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Pesisir Selatan.

“Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada manajemen juga turut membantu kami. Sehingga kami bisa melakukan penjajakan kerja sama dengan RSUP Dr. M. Djamil. Dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan dokter spesialis sebagai upaya peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat,” harap Jafri. (*)

Direksi RSUP Dr. M. Djamil Lakukan Kunjungan ke Instalasi Bedah Sentral

Jajaran direksi RSUP Dr. M. Djamil dipimpin Direktur Utama, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua melakukan kunjungan ke Instalasi Bedah Sentral (IBS), Kamis (17/4). Selain mempererat silaturahmi, kunjungan ini bertujuan untuk memonitoring dan mengevaluasi layanan Instalasi Bedah Sentral.

Kedatangan jajaran direksi ini disambut oleh Kepala Instalasi Bedah Sentral dr. Vendry Rivaldy, Sp.B, Subsp.BVE(K) dan jajaran IBS di Ruang Pertemuan IBS. Selain Dirut, turut mendampingi Plt Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian dr. Kino, Sp.JP (K), Direktur Keuangan dan Perencanaan Luhur Joko Prasetyo, Ketua Komite, dan manajemen RSUP Dr. M. Djamil.

“Alhamdulillah kita sudah berkunjung hari ini (17/4) ke Instalasi Bedah Sentral (IBS). Karena IBS ini adalah  merupakan unit penting di rumah sakit ini. Kunjungan ini bertujuan untuk memonitoring dan mengevaluasi semua kegiatan layanan berkaitan dengan operasi yang harus kita pastikan sesuai dengan standar. Baik standar keselamatan pasien dan standar untuk tenaga yang bekerja di Instalasi Bedah Sentral,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua usai melakukan kunjungan.

Ia mengatakan manajemen akan memberikan dukungan agar kinerja dari Instalasi Bedah Sentral ini agar bisa memuaskan. “Tentunya sesuai dengan standar mutu yang harus kita lakukan di layanan kesehatan di RSUP Dr. M. Djamil ini,” harap Dovy.  

Diketahui dalam dua hari lalu, Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil telah memimpin monitoring dan evaluasi layanan Ruang Rawat Inap Embun Pagi, Instalasi Rawat Inap Intensif serta Instalasi Rawat Jalan. (*)

Pimpin Upacara Hari Kesadaran Nasional, Ini Pesan Dirut RSUP Dr. M. Djamil Bagi Civitas Hospitalia

RSUP Dr. M. Djamil melaksanakan upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional di halaman Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Kamis (17/4). Pada upacara itu, Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua bertindak sebagai pembina upacara.

Upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) ini merupakan upacara yang secara rutin dilaksanakan setiap tanggal 17, setiap bulan satu kali. Bertujuan untuk memantapkan kualitas pengabdian dan pelayanan RSUP Dr. M. Djamil kepada masyarakat.

“Upacara Hari Kesadaran Nasional hendaknya menjadi parameter bahwa kita orang-orang yang loyal kepada negara dan institusi ini. Karena kita masih bekerja di pemerintahan dan memang sebuah kewajiban. Kecuali kalau kita tidak bekerja di instansi pemerintah,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua saat memberikan amanat pada upacara.

Upacara ini turut dihadiri Dewan Direksi, Manajer, Asisten Manajer, Ketua Komite, Kepala Instalasi, KSM, KPS, SPI, dan seluruh civitas hospitalia rumah sakit.

Melalui upacara ini agar seluruh civitas hospitalia senantiasa meningkatkan motivasi, kualitas kinerja dan kecintaan terhadap institusi ini. “Melalui momentum Upacara Hari Kesadaran Nasional ini, marilah kita pupuk rasa kebanggaan dan kecintaan terhadap negara dengan selalu meningkatkan disiplin dan kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang di emban,” tuturnya.

Dengan upacara ini, tutur Dovy, juga dapat dimaknai bahwa kita bisa melaksanakan hal-hal yang terbaik untuk RSUP Dr. M. Djamil. “Saya mengingatkan kembali kepada seluruh civitas hospitalia untuk memberikan layanan optimal kepada pasien yang berobat ke rumah sakit ini. Alhamdulillah telah banyak pencapaian dan penghargaan kita dapatkan,” ucapnya.

Ia meminta seluruh manajemen agar sering turun ke lapangan. Bagaimana pun juga seluruh kebutuhan-kebutuhan di lapangan, kita harus penuhi. “Itulah kewajiban kita sebagai pimpinan untuk bekerja sesuai tugas, pokok dan fungsi,” pinta Dovy seraya juga meminta civitas hospitalia untuk saling kolaborasi dan sinergisitas. (*)

DWP RSUP Dr. M. Djamil Adakan Pertemuan untuk Pererat Tali Silaturrahmi

Dharma Wanita Persatuan (DWP) RSUP Dr. M. Djamil mengadakan pertemuan untuk mempererat silaturahmi di Auditorium Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Rabu (16/4). Acara ini juga dirangkaikan dengan kegiatan beauty class.

“Pertemuan hari ini merupakan pertemuan pertama DWP RSUP Dr. M. Djamil setelah Lebaran. Dengan pertemuan ini dapat mempererat hubungan tali silaturrahmi antarpengurus dan anggota DWP,” kata Ketua DWP RSUP Dr. M. Djamil Ny. Winanda Dovy.

Turut dihadiri Pengurus dan Anggota DWP RSUP Dr. M. Djamil.

Ia mengatakan pada pertemuan ini, pihaknya mengadakan kegiatan beauty class bekerja sama dengan produk kecantikan Elysyle. “Bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang tata rias wajah serta bagaimana mempergunakan produk kecantikan secara benar dan tepat, sehingga dapat lebih mempercantik diri dan membuat lebih percaya diri,” tuturnya.

Kemudian, sebutnya, dapat membantu anggota DWP untuk dapat berpenampilan dengan baik. “Dengan harapan dapat merawat diri secara konsisten,” harap Winanda.

Ia menekankan tak kalah pentingnya anggota DWP dapat menjaga kesehatan wajah dan kulit. “Ketika kita peduli dengan kecantikan, kita juga peduli terhadap kesehatan,” tegasnya.

Beauty Class ini diawali pengenalan produk kecantikan Elysyle. Kemudian mengajarkan kepada peserta atau ibu-ibu pengurus dan anggota DWP cara penggunaan produk tersebut dalam hal merawat wajah. (*)

Pemenuhan Obat untuk Pasien Non JKN, RSUP Dr. M. Djamil-PT Demaru Farma Indonesia Jalin Kerja Sama

RSUP Dr. M. Djamil terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. Dibuktikan, hari ini (16/4), rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI ini bersama PT Demaru Farma Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama tentang pemenuhan obat untuk pasien Non JKN.

“Sesuai program dari Kementerian Kesehatan, rumah sakit vertikal agar mencari peluang dalam peningkatan pendapatan, salah satunya menghadirkan layanan Non JKN. RSUP Dr. M. Djamil pun menangkap peluang tersebut dengan menghadirkan Klinik Istano Pagaruyuang yang melayani pasien Non JKN,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua saat memberikan sambutan di Ruang Kerja Utama Direktur Utama.

Turut dihadiri Direktur Layanan Operasional drg. Ade Palupi Muchtar, MARS, jajaran Instalasi Non JKN, dan manajer serta asisten manajer dan manajemen PT Demaru Farma Indonesia.

Ia mengatakan layanan Non JKN ini pun sudah berjalan. Bahkan layanan tersebut buka lebih lama dari pukul 07.30 sampai 20.00. Tentunya dengan pelayanan premium berupa konsultasi dengan dokter subspesialis, pelayanan fast track, fasilitas nyaman dan parkir khusus.

“Saat ini kami melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam pemenuhan obat untuk pasien Non JKN. Ini sebagai upaya  memudahkan pasien No JKN untuk mendapatkan obat setelah berobat,” ucap Dovy.

Bahkan, sebutnya, pasien Non JKN pun tak perlu antre untuk mendapatkan obat. Melalui perusahaan ini menyediakan delivery atau pengantaran obat ke rumah pasien. “Tentu pasien pun merasa nyaman ketika berobat. Tinggal tunggu di rumah, obat pun sampai,” ungkapnya.

Ia mengatakan kehadiran layanan Non JKN ini bagi rumah sakit bukanlah mengejar profit semata. “Layanan Non JKN inilah yang akan menyubsidi bagi pasien kurang mampu yang berobat ke rumah sakit ini,” tuturnya.

Ia berharap PT Demaru Farma Indonesia dapat menjalankan amanah kerja sama ini. Sehingga memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. “Dan juga berdampak pada peningkatan mutu layanan kepada pasien,” tukasnya. (*)

RSUP Dr. M. Djamil Adakan Pertemuan dengan Intermedik

RSUP Dr. M. Djamil mengadakan pertemuan dengan Intermedik di Ruang Rapat Direksi, Selasa (15/4). Pertemuan tersebut untuk penjajakan kerja sama penerapan digitalisasi SatuSehat-Rekam Medis Elektronik ditunjang dengan SIMRS andal. Ini sebagai bentuk implementasi dan penguatan Permenkes No 24/2022 Tentang Rekam Medis.

“Digitalisasi ini adalah keniscayaan yang harus kita gunakan. Saya memberikan dorongan ke RSUP Dr. M. Djamil bagaimana proses bisnis yang dijalani bisa dibantu dengan digitalisasi. Jadi memang sebuah kebutuhan,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS FISQua saat memberikan sambutan pada pertemuan tersebut.

Turut dihadiri Direktur Medik dan Keperawatan Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K), Direktur Layanan Operasional drg. Ade Palupi Muchtar, MARS, dan Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo, manajer serta asisten manajer dan manajemen Intermedik.

Ia mengatakan pihaknya menginginkan rumah sakit ini bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Tentu dengan apa yang kita layani itu bisa berdampak pada proses bisnis terutama pendapatan. Nah proses-proses tersebut harus didukung dengan digitalisasi,” tegasnya.

Ia pun meminta proses-proses digital yang telah dibangun di rumah sakit ini bisa diakselerasi. “Dan saya pun berkeinginan bagaimana rumah sakit ini bisa maju, bisa mengontrol semua aktivitas layanan. Layanan apa yang kita berikan tentu kita balik lagi dalam bentuk pendapatan yang optimal,” tuturnya. 

Ia mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari Intermedik. “Nanti segala proses-proses yang dijalani akan kita kawal bersama,” tukasnya.(*)

RSUP Dr. M. Djamil Terima Kunjungan Baznas Sumbar

RSUP Dr. M. Djamil menerima kunjungan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumatera Barat di Ruang Rapat Direksi, Selasa (15/4). Selain silaturahmi, kunjungan tersebut membahas pengoptimalan pengumpulan zakat dari karyawan rumah sakit dan pengaktifan kembali Unit Pengumpul Zakat (UPZ) RSUP Dr. M. Djamil.

Kedatangan Baznas Sumbar yang dipimpin oleh Ketua Baznas Sumbar Dr. Buchari M, M.Ag ini diterima oleh Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM MARS, FISQua dan dewan direksi lainnya.

“RSUP Dr. M. Djamil merupakan rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI dengan kapasitas 800 tempat tidur. Rumah sakit ini melayani hampir 95 persen pasien Sumbar maupun Sumatera Bagian Tengah yang merupakan peserta BPJS Kesehatan dan sisanya peserta Non-JKN,” ungkap Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil.

Artinya, kata Dovy, ini sebuah kerja yang harus dilakukan. Sebagai layanan kesehatan, layanan publik dan layanan sosial, sebuah kewajiban rumah sakit dalam memberikan optimalisasi layanan kepada masyarakat.

“Semua pasien yang dilayani tidak pernah kita tolak. Salah satu visi rumah sakit pemerintah adalah semua pasien harus dilayani. Tentu kendalanya ada pasien yang kurang mampu tapi tidak peserta BPJS Kesehatan. Atas kondisi demikian, bagaimana rumah sakit ini menyubsidi,” ungkap Dovy.

Ia juga mengatakan RSUP M Djamil telah membentuk Yayasan Djamil Peduli Kasih. Ini sebuah wujud nyata dari kepedulian RSUP M Djamil terhadap masyarakat membutuhkan, terutama bagi pasien yang kurang mampu dan terlantar.

“Yayasan Djamil Peduli Kasih ini berdiri pada 27 Juli 2023 lalu dan berbadan hukum 23 Agustus 2023. Melalui yayasan ini, tidak hanya menggalang dana. Akan tetapi juga membangun jaringan kerja sama yang kuat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat umum, untuk mencapai tujuan mulia ini,” ucapnya.

Ia berharap kolaborasi dan sinergisitas dari Baznas Sumbar untuk Yayasan Djamil Peduli Kasih ini. “Mari bergandengan tangan dalam menjalankan misi mulia ini. Mari berbagi kebaikan, mari memberikan harapan bagi mereka yang sedang berjuang,” harap Dovy.

Sementara Ketua Baznas Sumbar Dr. Buchari M, M.Ag mengatakan Baznas Sumbar memiliki program kemanusiaan, kesehatan, advokasi dan dakwah serta pendidikan. “Ada kaitan dengan rumah sakit ini adalah kesemuanya itu. Tapi yang paling dekat adalah program kemanusiaan dan kesehatan,” ungkapnya.

Ia mengatakan ada dua kerja Baznas yakni pengumpulan dan pendistribusian. Terkait pengumpulan, bisa langsung ke Baznas Sumbar baik manual dan digital. Dan membentuk unit pengumpul zakat (UPZ) Baznas Sumbar.

“Alhamdulillah, 22 April 2022 telah membentuk UPZ RSUP Dr. M. Djamil. Kami berharap UPZ ini digiatkan lagi dengan pengurus yang baru sehingga potensi zakat bisa dioptimalkan. Dan akhirnya bisa membantu pasien kurang mampu yang berobat ke RSUP Dr. M. Djamil,” sebutnya.

Di RSUP Dr. M. Djamil ini, sebutnya, selain kesehatan, pihaknya juga memiliki program kemanusiaan. Yakni menyediakan rumah singgah Baznas Sumbar berlokasi di sekitar rumah sakit. Di rumah singgah ini tersedia sembilan kamar dan tiap penghuni diberikan bantuan beras serta dua unit mobil ambulans disediakan. “Dan semuanya gratis dan tidak dibayar,” tegasnya.

Jika rumah singgah itu penuh, sebutnya, Baznas sebagai koordinatoratas LAZ di Sumbar. “Nah, LAZ ini juga memiliki rumah singgah dan itu bisa dikoordinasikan. Di samping Baznas kabupaten kota juga memiliki rumah singgah,” sebut Buchari.(*)

Sosialisasi Program RPL Universitas FDK, Dirut: Wujud Sinergi RS dengan Institusi Pendidikan

Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua resmi membuka Sosialisasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Universitas Fort De Kock (FDK) Bukittinggi. Sosialisasi tersebut dilangsungkan di Auditorium Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Selasa (15/4).

“Kami menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif dari Universitas Fort De Kock untuk memperkenalkan dan menyosialisasikan program RPL ini di RSUP Dr. M. Djamil,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil.

Turut hadir Manajer Diklat RSUP Dr. M. Djamil  Ns. Venny Dwita Zola Anwar, S.Kep, Asisten Manajer Pendidikan Yulfendri, AMd. PK, SKM, Pembina Yayasan Fort De Kock Drs. Syafrianailli, M.Kes, Ketua Yayasan Fort De Kock H. Windasnofil, SKM., MM, Rektor Universitas Fort De Kock Prof. Dr. Evi Hasnita, S.Pd.Ns., M.Kes dan wakil rektor serta ketua program studi dan civitas hospitalia.

Ini, kata Dovy, merupakan wujud sinergi antara institusi pendidikan dan rumah sakit sebagai wahana pembelajaran klinik. “Tentunya dalam meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan melalui pengakuan terhadap pengalaman dan pembelajaran yang telah diperoleh sebelumnya,” sebutnya.

Ia menekankan program RPL ini sangat relevan, terutama dalam era sekarang di mana pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman kerja yang nyata di lapangan. “Dengan adanya RPL, diharapkan para tenaga kesehatan kita dapat meningkatkan jenjang pendidikan mereka tanpa harus mengulang materi yang telah dikuasai melalui pengalaman kerja,” harapnya.

Ia mengungkapkan pihaknya di RSUP Dr. M. Djamil sangat terbuka terhadap kerja sama seperti ini. Semoga melalui kegiatan tersebut, para tenaga kesehatan rumah sakit ini mendapatkan informasi yang jelas dan akurat tentang mekanisme serta manfaat program RPL. “Kami berharap kerja sama ini tidak berhenti pada sosialisasi saja, tetapi dapat berlanjut dalam bentuk kolaborasi yang lebih luas ke depannya,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Fort De Kock, H. Windasnofil, SKM., MM mengatakan yayasan terus mempertahankan mutu dan kualitas pendidikan. Dibuktikan setiap tahun menyekolahkan staf dosen baik di dalam maupun luar negeri. “Sehingga nantinya mutu lulusan yang diharapkan oleh pemerintah dalam rangka pengembangan pembangunan bidang kesehatan maupun bidang lainnya dapat tercapai dengan baik,” ucapnya.

Makanya, kata Windasnofil, yayasan bersama rektor komitmen mengembangkan mutu lulusan. “Oleh karena itu tidak perlu ragu lagi untuk melanjutkan studi melalui program RPL atau program lainnya di Universitas Fort De Kock,” tukasnya. (*)

Direksi RSUP Dr. M. Djamil Lakukan Audiensi dengan Wakil Gubernur Sumbar

Jajaran Direksi RSUP Dr. M. Djamil yang dipimpin oleh Direktur Utama, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy di Ruang Temu Mayor CPM (Purn) Abdul Majid Rumah Dinas Wakil Gubernur Sumbar Jalan R. Soeprapto, hari ini (14/4). Selain silaturahmi, audiensi tersebut dalam rangka memperkuat kolaborasi dan sinergisitas antara RSUP Dr. M. Djamil dengan Pemprov Sumbar.

“Hari ini (14/4), kami sudah melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy. Dan tentunya banyak hal yang dibicarakan dalam audiensi tersebut,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua usai Audiensi.

Turut hadir Direktur Layanan Operasional drg. Ade Palupi Muchtar, MARS, Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo, Konsultan Hukum RSUP Dr. M. Djamil Yulakhyari Sastra, Manajer Hukum dan Humas Nova Afriani. Sementara dari Pemprov Sumbar hadir Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Lila Yanwar, MARS dan Wakil Ketua DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman.

Tentunya, sebut Dovy, bagaimana kita bisa RSUP Dr. M. Djamil sebagai rumah sakit berada di wilayah Sumatera Barat dan Sumatera Bagian Tengah tentunya ingin menciptakan layanan kesehatan lebih baik dan berkualitas baik. “Sehingga butuh dukungan dari semua pihak termasuk pimpinan daerah Sumatera Barat,” ucap Dovy.

Ia mengucapkan Alhamdulillah dukungan dan support yang didapat dari Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy, tentunya pihaknya bisa menjalani apa yang menjadi program rumah sakit ke depan. “Terutama rencana pengembangan RSUP Dr. M. Djamil,” ungkapnya.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy mengatakan hari ini (14/4), pihaknya usai menerima audiensi jajaran direksi RSUP Dr. M. Djamil. Berharap adanya kesinambungan, kolaborasi dan saling membantu antara Pemprov Sumbar dan RSUP Dr. M. Djamil.

“InshaAllah apa yang kami bisa bantu nanti terus kita jalin komunikasi dan saling membantu antara Pemprov Sumbar dengan RSUP Dr. M. Djamil. Ini demi masyarakat Sumatera Barat tentunya,” tukas Vasko Ruseimy. (*)

Instalasi Promkes dan Departemen Neurologi Gelar Edukasi Kesehatan tentang Penyakit Parkinson

Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran RSUP Dr. M. Djamil rutin mengadakan penyuluhan kesehatan. Hari ini (14/4), instalasi tersebut bersama Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil mengadakan Penyuluhan Kesehatan dan Diskusi Interaktif tentang Penyakit Parkinson di Poliklinik Neurologi. Kegiatan tersebut dalam rangka World Parkinsons Disease Day 2025 yang jatuh pada 11 April.

Guru Besar Neurologi Prof. Dr. Yuliarni Syafitra, Sp.N (K) menjelaskan penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif pada sistem saraf, terutama bagian dari otak yang berfungsi mengatur gerakan dan koordinasi tubuh. Dalam penyakit ini, terjadi kehilangan fungsi atau struktur sel saraf secara progresif pada area otak yang disebut substansia nigra.

“Penyakit Parkinson terutama ditandai dengan turunnya produksi dopamin. Yakni neurotransmiter atau zat kimia yang berperan dalam pengiriman pesan pada saraf untuk mengatur gerakan halus dan koordinasi otot,” ucapnya.

Turut dihadiri pasien dan keluarga pasien. Tak hanya pemaparan materi, juga diisi dengan diskusi interaktif.

Ia mengatakan beberapa gejala yang mungkin dialami pasien penyakit Parkinson. Yaitu pertama, bradikinesia yakni menurunnya amplitudo dan melambatnya kecepatan gerakan motorik. “Pada pasien yang mengalami bradikinesia akan terjadi gerakan melambat, kecepatan tidak pas, kurang lincah, dan terlihat tidak kaku. Tampak kesulitan atau “berat” saat memulai gerakan, wajah tidak terlihat tidak ekspresif atau “muka topeng”, saat menulis maka lama-lama tulisan mengecil,” sebutnya.

Kemudian, suara lirih dan pelan, terdengar monoton irama bicaranya, kalau berjalan lengan kurang diayun, terlihat seperti robot. Langkah kaki kecil-kecil dan seperti diseret, dan bentuk gangguan lain yang menunjukkan perlambatan dan menurun amplitudo gerakan. “Seluruh pasien penyakit Parkinson akan mengalami gejala bradikinesia ini. Tetapi pasien Parkinson tidak lumpuh,” tegasnya.

Kedua, rigiditas yakni kekakuan lingkup sendi. Pada pasien yang mengalami rigiditas mengalami postur tubuh menjadi membungkuk dan semua persendian penegak badan menjadi relatif menekuk disebut stopped posture. Gerakan persendian terasa kaku. “Lingkup pergerakan sendi berkurang, dan kalau masih sangat ringan maka manifestasinya bisa dalam bentuk nyeri sendi (misal nyeri sendi bahu, nyeri tekuk dan lainnya),” sebutnya.

Ketiga, tremor yakni getar pada anggota gerak saat istirahat. Yang terjadi pasien mengalami tremor yakni pada tahap sangat ringan, maka pasien bisa merasa getar pada tangan, atau lengan bawah; meskipun manifestasi tremor atau getar ini belum terlihat. “Getar saat beristirahat atau tabgan disangga, bisa juga mengenai kaki, kepala dan rahang. Gejala ini paling mudah terlihat orang lain,” tuturnya seraya menekankan tetapi beberapa penyakit lainnya juga muncul dalam bentuk gejala getar anggota gerak dan jari-jari. Dokter neurologi dapat membedakan penyebab dari bentuk gejala getar tersebut.

Dan keempat, ketidakstabilan postural yakni postur yang tidak seimbang sehingga gampang jatuh. Yang terjadi yakni pasien mengalami keseimbangan berkurang, tidak mampu mempertahankan posisi tegak saat didorong atau ditarik bahunya oleh orang lain secara tiba-tiba dan mudah terjatuh atau hampir terjatuh. “Gejala ini biasanya dialami pada kondisi yang lebih lanjut dan jarang muncul pada tiga tahun pertama perjalanan penyakit,” ungkapnya.

Prof. Yuliarni Syafitra menekankan masyarakat penting untuk mengenali penyakit Parkinson ini. Supaya bisa segera dikonsultasikan ke dokter neurologi untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. “Gejala Parkinson bisa membaik dengan obat-obat anti-Parkinson sehingga pasien bisa melakukan aktivitas pergerakan dengan baik lagi dan masih tetap dapat bekerja dengan semangat,” paparnya.

Ia menggaris bawahi penyakit Parkinson bukan penyakit keturunan. Kecuali bila muncul sebelum berusia 40 tahun maka ada faktor genetik. “Tetapi saat ini di Indonesia belum ditemukan jenis gen yang berperan,” ucapnya.

Penyakit Parkinson, tutur Prof. Yuliarni Syafitra, tidak mengancam jiwa tetapi bila gejala penyakit ini tidak diobati dengan baik maka banyak gerakan yang mudah sekalipun, tidak dapar dilakukan dengan sempurna. Sehingga kualitas hidup dapat sangat menurun. “Dan penyakit Parkinson ini tidak menular,” tegasnya.

Ia menyebutkan pencegahan penyakit Parkinson perlu dilakukan sejak dini. Yakni olahraga secara teratur. Rutin berolahraga juga dapat mencegah degenerasi otak dan motorik. Terus bergerak aktif merupakan kunci pencegahan Parkinson sejak dini. “Dan kurangi dari paparan bahan kimia berbahaya serta lingkungan yang sehat dan bersih,” tukas Prof. Yuliarni Syafitra. (*)

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45