Penyakit jantung adalah salah satu penyakit katastropik yang paling tinggi ditemukan di Indonesia. Salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yang menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu, pembaruan ilmu dalam bidang ini penting agar bisa terus memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
“Kita berharap dengan workshop ini bisa menambah kompetensi para dokter spesialis jantung dalam tata laksana. Bagaimana pasien-pasien yang berisiko penyakit jantung agar bisa didiagnostik dengan baik. Dan tentunya dapat ditatalaksana dengan optimal,” kata Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua saat memberikan sambutan pada Workshop Echocardiography In Valvular Heart Disease 10th Padang Symcard 2024 dan 4th InTension Summit di Auditorium Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Jumat (11/10).
Turut dihadiri Plh Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian dr Kino SpJP, dan pemateri workshop yakni dr Ario Soeryo Kuncoro SpJP (K), dr Mefri Yanni SpJP (K), dan dr Nani SpJP (K).
Ia mengatakan RSUP Dr M Djamil sebagai UPT Kementerian Kesehatan memiliki salah satu layanan unggulan yakni pelayanan jantung. “Dan InshaAllah kami minta dukungan Kolegium Jantung dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dan layanan. Sehingga nantinya layanan jantung di regional Sumatera khususnya RSUP Dr M Djamil bisa melayani pasien-pasien yang selama ini menjalani perawatan di negara tetangga atau ke Jakarta,” ungkapnya.
Ia berharap ke depan terus dilakukan pengembangan-pengembangan lebih baik pada layanan jantung. Pasalnya penyakit jantung salah satu kasus paling banyak ditemukan di Indonesia.
“Apalagi di Sumatera Barat. Mungkin di RS Harapan Kita, orang Padang yang banyak berobat di bagian jantung. Tapi minimal kita memberikan pendidikan masyarakat risiko-risiko yang dihadapi. Apakah itu dari pola gaya hidup atau pola makan. Dan ini perlu disampaikan ke masyarakat. Sehingga kita benar-benar menjadi suatu pelayanan yang komprehensif di RSUP Dr M Djamil ini. Termasuk dalam tatalaksana jantung,” tutur dokter spesialis Fetomaternal ini.
Dovy juga mengatakan ada berbagai workshop yang dilaksanakan kali ini dan berkesempatan belajar langsung dari para ahli baik nasional maupun internasional.
“Mari kita gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, berdiskusi, bertukar pengalaman, dan memperkuat kolaborasi antar-profesi. Dan memberi manfaat besar bagi kita semua, baik sebagai tenaga medis maupun untuk masyarakat yang nantinya kita layani,” tukas Dovy. (*)