Peringatan World Stroke Day 2024 dalam rangka HUT ke-60 Kesehatan Nasional dipusatkan pelataran parkir GOR H Agus Salim Kota Padang, Minggu (3/11). Ratusan masyarakat turut berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan RSUP Dr M Djamil bersama Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr M Djamil.
Pelepasan balon oleh Pj Sekprov Sumbar Yozarwardi Usama Putra didampingi Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua dan Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr Lila Yanwar MARS pertanda dimulainya Peringatan World Stroke Day.
Diawali senam otak berkolaborasi dengan Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia (Porpri) Sumbar. Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr Lila Yanwar MARS dan Ketua Departemen Neurologi Prof Dr dr Yuliarni Syafitra SpN (K) turut serta dalam senam otak tersebut. Kemudian penyuluhan kesehatan tentang update tatalaksana stroke, pemeriksaan kesehatan. Serta pembagian doorprize.
“Stroke adalah salah satu penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian dan disabilitas tertinggi di dunia umumnya Indonesia khususnya. Data estimasi penyakit menunjukkan 1 dari 4 orang diperkirakan terkena stroke dalam hidupnya. Dan diperkirakan setiap tiga detik ditemukan satu orang terkena stroke. Hal ini setara dengan 12 juta orang dalam setahun akan mengalami stroke dalam setengah juta di antaranya meninggal dunia akibat stroke,” kata Pj Sekprov Sumbar Yozarwardi Usama Putra saat membacakan sambutan Plt Gubernur Sumbar.
Ia mengatakan hasil survei kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi stroke di Indonesia adalah 8,3 per 1.000 penduduk. Sedangkan Sumatera Barat lebih tinggi 8,8 per 1.000 penduduk. Sementara beban biaya kesehatan akibat stroke tahun 2023 di Indonesia mencapai Rp5,2 triliun.
“Sebanyak 90 persen kasus stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya. Seeprti tekanan darah tinggi, diabetes, hiperkolesterol, kondisi atrial fibrilasi, merokok, kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat, stres, dan konsumsi alkohol,” tutur Yozarwardi.
Ia mengatakan beraktivitas fisik selama 30 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko stroke sebesar 25 persen. “Ayo Melangkah! Kalahkan Stroke: Mulai dari Diri Sendiri” Kita lakukan aktivitas fisik selama 30 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu. Konsumsi makanan seimbang, memperbanyak buah dan sayur, mengurangi konsumsi makanan yang digoreng, jerohan. Kelola stres dengan baik. Tidak merokok. Serta istirahat yang cukup,” ajaknya.
Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua mengatakan RSUP Dr M Djamil berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan, termasuk dalam pencegahan dan penanganan stroke.
“Kami percaya bahwa penanganan stroke yang optimal bukan hanya sekadar pengobatan medis. Akan tetapi juga dukungan emosional yang menyeluruh kepada pasien,” tuturnya.
Ia mengatakan dukungan dari keluarga, komunitas, dan masyarakat sangat penting dalam proses pemulihan. Dan olahraga adalah salah satu jalan untuk memperkuat dukungan tersebut.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi yang bermanfaat serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stroke. Mari bersama-sama kita bangun semangat untuk menjadi lebih kuat dari stroke, dengan kekuatan fisik dan emosional yang tercermin dalam aktivitas olahraga,” ajak dokter spesialis Fetomaternal ini.
Sementara itu, Ketua Departemen Neurologi Prof Dr dr Yuliarni Syafitra SpN (K) mengatakan pencegahan stroke jauh lebih baik dari pada pengobatan. “Latihan fisik atau berolahraga dengan rutin itu ternyata dapat menurunkan kecemasan dan depresi. Selain itu, juga dapat meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan performa kerja. Dan pada orang tua sangat penting untuk menurunkan risiko jatuh dan cedera, dan juga merupakan terapi efektif pada beberapa penyakit kronis terutama pada pasien lanjut usia,” tukasnya.(*)