Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap pasien, RSUP Dr M Djamil Padang berikan workshop mengenai update manajemen tuberkulosis (TBC), tuberkulosis Laten, dan penguatan jaringan interal tuberkulosis di rumah sakit. Kegiatan ini diselenggarakan oleh kelompok substansi pelatihan dan pendidikan RSUP Dr M Djamil Padang pada senin (10/10) di ruang auditorium gedung rawat jalan. Workshop ini dibuka secara langsung oleh Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang, dr. Rose Dinda Martini , Sp.PD – KGER , FINASIM yang juga merangkap menjadi narasumber. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap para petugas yang terkait dengan penangan kasus TBC di M Djamil Padang mulai dari penjaringan awal hingga penanganan akhir pasien terjangkit TBC.
Manajemen tuberkulosis di rumah sakit sangat penting untuk memberikan pelayanan yang optimal pada pasien dan mewujudkan program Indonesia bebas TBC tahun 2035. Manajemen tuberkulosis di RS menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul penyakit tuberkulosis resistan obat (TBRO) sehingga menuntut rumah sakit dan tenaga kesehatan untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk lagi.
Pada pembukaan kegiatan workshop update manajemen TBC, TBC Laten, dan penguatan jaringan internal TBC, dr . Rose Dinda Martini , Sp.PD – KGER, FINASIM menyampaikan akan pentingnya workshop ini untuk meningkatkan sistem pelayananan kita dalam menangani TBC di RSUP Dr M Djamil Padang.
“Workshop ini tentu sangatlah penting bagi kita semua karena kita harus selalu meningkatkan pelayanan kita dalam penanganan kasus TBC di rumah sakit kita ini,” ucapnya dalam sambutan kegiatan tersebut.
Lebih lanjut dr Roselinda berharap, RSUP Dr M Djamil Padang sebagai RS Pengampu Utama TBC di Sumatera Barat dapat bersama-sama nantinya dengan rumah sakit daerah lainnya yang ada di Sumatear Barat lebih optimal lagi dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam hal ini penyakit TBC. Untuk itu RSUP Dr M Djamil Padang harus lebih dulu membenahi diri untuk lebih baik lagi.
“Semoga kita ya sebagai rumah sakit pengampu utama nih untuk TBC di sumatera barat bisa nantinya bersama-sama dengan RS di daerah-daerah berkolaborasi untuk menuntaskan TBC di sumatera barat, pertama tentu sebagai pengampu kita dulu yang harus meningkatkan sistem dan kompetensi kit,” pungkasnya.