Tingkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit
RSMDJ — Kepala Staff Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, S.I.P., M.Si, meresmikan pembangunan (groundbreaking) perluasan layanan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr M Djamil Padang yang ditandai dengan peletakan batu pertama dan penandatangan prasasti, pada Jumat (30/9).
Berlokasi di lapangan bola milik PT.KAI Divre II Sumbar (dekat ruang rawat inap Ambun Pagi), pembangunan ruang KRIS seluas lebih 2 hektar yang saat ini sudah beralih status kepada Kementerian Kesehatan RI upt RSUP Dr M Djamil. Hal itu sebagai bentuk dukungan dari seluruh pihak terutama KSP yang telah mengupayakan peralihan status tersebut sejak beberapa waktu lalu.
Dalam sambutannya, Kepala KSP menyampaikan keberadaan Rumah Sakit M Djamil sangat penting, mengingat rumah sakit rujukan di Sumatera Tengah tidak kalah dari rumah sakit yang ada di luar negeri. Sehingga dengan adanya perluasan ini mampu menampung masyarakat yang berobat dengan pelyanan yang terbaik, dan berharap tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang berobat keluar negeri lagi.
“Kita berharap dengan perluasan ini tidak ada lagi masyarakat kita yang berobat ke luar negeri. RSUP M Djamil Padang pada saat ini telah melayani masyarakat yang berobat dengan pelayanan primanya,” ujarnya.
Mantan Panglima TNI itu mengatakan RSUP M Djamil Padang memiliki spesifikasi dan keunggulan tertentu, karena secara tidak langsung keberadaan RSUP M Djamil Padang turut membantu pertumbuhan ekonomi daerah Sumatera Barat khususnya Kota Padang.
“Jika RSUP M Djamil Padang mempunyai spesifikasi dan pelayanan tertentu, tentu membuat masyarakat yang berada di pulau Jawa bisa saja memilih berobat ke RSUP M Djamil Padang. Tentu ini akan meningkatkan pertumbuhan daerah,” katanya.
Kepala Staf Presiden itu menceritakan pembebasan lahan yang diperuntukan untuk perluasan RSUP Dr M Djamil Padang telah dilakukan sejak 2004 yang lalu, tetapi mengalami kebuntuan. Tanah ini telah di perjuangkan sejak 2004 yang lalu, namun tidak selesai.
“Akhirnya, Kantor Staf Presiden (KSP) turun tangan, dan tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan, walau persoalan di lingkungan birokrasi cukup sulit. Tetapi KSP bisa menuntaskan, sehingga pembanguan perluasan ini dapat dilaksanakan,” ujarnya.
Lebih lanjut diceritakan, dalam pembangunan perluasan RSUP Dr. M. Djamil Padang ini, selain melakukan komunikasi dengan PT KAI, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI AD Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. meminta memindahkan perumahan TNI AD yang berada di samping RSUP M Djamil Padang untuk dijadikan akses jalan menuju RSUP M Djamil Padang.
“Saya langsung menelpon KSAD dan meminta memindahkan perumahan TNI AD yang berada di samping RSUP M Djamil Padang untuk dijadikan akses jalan menuju RSUP M Djamil Padang, KSAD menyetujuinya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng. yang turut hadir dalam kegiatan tersebut dalam sambutannya mengatakan RSUP M Djamil Padang keberadaannya sangatlah vital bagi Sumbar. Apalagi selama pandemi Covid-19 RSUP M Djamil Padang begitu banyak menyelamatkan pasien dari Covid-19, termasuk mendistribusikan oksigen ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan oksigen di Sumbar.
“Begitu banyak rujukan pasien. Oleh karena itu, RSUP M Djamil Padang butuh penguatan dari berbagai sisi. Kekurangan RSUP M Djamil Padang perlu diperkuat dengan hadirnya pembangunan perluasan ini. Alhasil, RSUP M Djamil Padang semakin kuat kedepannya,” ucapnya.
Sementara itu, Dirut RSUP Dr. M. Djamil Padang Dr.dr. Yusirwan Yusuf, SpB SpBA MARS menyampaikan, peletakkan batu pertama Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) RSUP Dr. M. Djamil Padang merupakan amanah yang ditetapkan dalam PP No 47/2021 tentang penyelenggaraan rumah sakit, dan juga dalam rangka menjalankan amanat UU No 40/ 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
“Peletakan batu pertama ini merupakan kesepakatan bersama dalam bentuk MOU antara Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) serta RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan nomor KN.02.07/II/7710/2022, PJ.107/2022, KL.703/VIII/2/KA-2022, HK.03.01/XVI.I/1672/2022 Tanggal 05 September 2022 tentang penggunaan tanah untuk pengembangan pelayanan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) pada RSUP Dr. M. Djamil Padang,” ujarnya.
Ia mengatakan, dengan pembangunan perluasan menjadikan RSUP Dr M Djamil Padang memiliki 1400 tempat tidur dari 800 tempat tidur yang ada. Alhasil, pelayanan yang terbaik, bermutu, sesuai standar kepada masyarakat sesuai dengan harapan masyarakat dapat terlaksana.
“Dukungan semua pihak untuk kesuksesan layanan KRIS ini perlu kerja keras kita bersama, agar dalam waktu yang tudak begitu lama dapat direalisasikan. Dengan bersama sama kita tentu bisa mewujudkan RSUP Dr M Djamil rumah sakit yang profesional, ramah, terstandar, bermutu dan terjangkau, ini merupakan cita cita mulia,” katanya.
Dirut menambahkan, RSUP Dr M Djamil Padang akan mendukung program transformasi layanan kesehatan yang dicanangkan oleh Kemenkes RI seperti transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.
“Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam kegiatan pelaksanaan layanan kesehatan KRIS, baik secara moril, maupun materil. Saya selaku Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Padang bersama jajaran mengucapkan terimakasih tak terhingga, semoga menjadi amal ibadah bagi bapak dan ibu sekalian,” ucapnya.
Sementara itu, Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, drg. Murti Utami, MPH, QGIA, CGCAE yang turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya mengatakan, salah satu bentuk transpormasi layanan kesehatna adalah layanan rujukan. RSUP Dr M Djamil salah satu dari 36 RS Vertikal saat ini sudah terakreditasi Internasional dengan akreditasi A sebagai RS Pendidikan.
“M Djamil saat ini sudah menjadi pengampu penyakit kronis, dan Kemenkes saat ini focus pada 4 penyakit kronis tersebut yakni penyakit jantung, stoke, kanker dan penyakit ginjal,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Dirjen Yankes, prevalensi penyakit kornis tersebut membutuhkan biaya besar untuk perawatannya. Sehingga peran RSUP Dr M Djamil ditetapkan sebagai pengampu untuk wilyah Sumbar. “M Djamil sudahmemiliki kemampuan itu baik itu SDM maupun fasilitas sarana prasarananya, jadi tidak perlu lagi mesti ke Jawa,” ujarnya.
Dikatakan drg. Murti Utami , pihaknya mengapresiasi atas perluasaan lahan RSUP Dr M Djamil untuk ditetapkan sebagai pengembangan KRIS. Dikatakannya, untuk tahun ini sudah dilakukan uji coba penetapan KRIS dan ditargetkan pada 2023 nanti, RSUP Dr M Djamil akan menjalankan ketentuan tersebut.
“Semua terstandar dan masing ruang terdiri dari 4 tempat tidur, hal itu tentunya akan berdampak pada pengurangan tempat tidur yang sudah ada, dengan pembangunan dan perluasan ini tentu mampu mengakomodir kebutuhan tersebut,” sebut drg. Murti Utami.
Diakuinya, dengan adanya pengurangan menyesuaikan dengan kebijakan KRIS,akan dapat mengurangi infeksi penyebaran penyakit di rumah sakit. Sehingga RS jangan sampai menjadi tempat penyebaran penyakit bagi masyarakat yang berobat.
“Tentu kehadiran pak Moeldoko ke sini dan telah berupaya membantu untuk pembebasan lahan dan juga membantu pembebasan lahan untuk akses menuju RSUP Dr M Djamil, ini semua memiliki arti penting bagi kami, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Moeldoko,” pungkasnya sembari mengatakan pencapian pembebasan lahan akan menjadi tugas berat khususnya bagi M Djamil untuk menghadirkan bangunan terbaik dan pelayanan kesehatan yang terbaik juga kepada seluruh masyarakat.
Dalam acara tersebut juga dihadiri stakeholder terkait,Deputi II KSP, unsur Forkopimda Sumatera Barat, Wakapolda Sumbar, Danrem dan sejumlah tamu undangan lainnya. Sebelum acara peletakan batu pertama tersebut, sebelumnya KSP bersama rombongan juga menindajau langsung asrama TNI yang sudah sudah disetujui KSAD TNI sebagai akses jalan menuju RSUP Dr M Djamil. Selanjutnya usai acara Jendral Moeldoko juga menyerahkan bantuan pembangunan Masjid Al Hidayah PT KAI, yang terletak tidak jauh dari lokasi pembangunan KRIS tersebut. (RSMDJ/Khairian/Rizki Rasyidi)