Ibadah puasa pada bulan Ramadhan adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh umat islam karena bernilai pahala yang tinggi. Tidak terkecuali oleh anak-anak dan remaja yang tidak mau melewatkan kesempatan berpuasa di bulan yang suci ini. Apakah anak dengan Diabetes Melitus tipe 1 diperbolehkan untuk berpuasa?
“Anak dengan DM Tipe 1 diperbolehkan berpuasa asalkan dalam kondisi tidak sedang sakit lainnya. Seperti demam, tanda-tanda infeksi dan penyakit-penyakit apapun yang memberatkan,” kata dr. Eka Agustia Rini, Sp.A, Subsp. Endo (K) saat Pengabdian Masyarakat Divisi Endokrinologi Anak “Berpuasa dengan Aman pada Anak DM Tipe 1” di Auditorium Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Jumat (7/2).
Turut dihadiri anak dengan diabetes melitus tipe 1 beserta orang tua. Pada kesempatan iru juga dilakukan pemeriksaan gula darah dan pengukuran tensi.
Ia mengatakan selama berpuasa di bulan Ramadhan, glukosa darah anak < 70 mg/dL. Bagi anak DM tipe 1 agar melakukan cek ulang glukosa darah dalam satu jam. Jika glukosa darahnya 70-90 mg/dL setelah dicek maka si anak DM tipe 1 dapat melanjutkan puasanya.
“Apabila saat pengecekan dilakukan, glukosa darah >300 mg/dL maka puasa yang dijalani anak DM tipe 1 dihentikan. Begitu juga apabila terdapat gejala hipoglikemia atau penyakit akut maka puasa yang dijalani harus dihentikan,” sebutnya.
Diketahui, Hipoglikemia terjadi ketika akibat gula darah terlalu rendah sehingga otak tidak mendapatkan pasokan yang baik. Dengan gejala hipoglikemia ini adalah gemetar, lapar, bingung, keringat dingin, dan sakit kepala.
dr. Rini mengatakan saat berpuasa, aktivitas fisik anak dengan DM tipe 1 juga harus sangat diperhatikan. Anak dengan DM tipe 1 tetap bisa beraktivitas sehari-hari seperti bersekolah. Istirahat juga harus disempatkan sebentar setelah Zuhur. “Lalu melakukan latihan ringan atau sedang seperti senam ringan dan sepeda santai,” ucapnya.
dr. Rini pun berpesan kepada anak DM tipe 1 selama ramadhan untuk banyak di rumah, berbuka puasa di rumah saja. “Kemudian patuhi protokol kesehatan di masjid atau mushala, dan bila demam atau sakit komunikasi dengan dokter,” ajaknya.
Ditambahkan dr. Niche Rachmawati Masnadi, Sp.A, Subsp N.P.M (K), yang perlu menjadi perhatian bagi anak dengan DM tipe 1 selama puasa adalah sahur sebaiknya dilakukan sedekat mungkin dengan imsak, pilih makanan terutama dengan indeks glikemik rendah, hindari makanan tinggi lemak dan gula. “Kemudian jaga hidrasi yang cukup saat berbuka dan hitung karbohidrat untuk penyesuaian insulin,” paparnya.
Pembicara lainnya, Wahyu Fitriani, S.KM membagikan tips cara makan bagi anak dengan DM tipe 1 yang berpuasa. Yaitu menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur, asupan cairan 1.500-2.000 ml/hari. Komposisi makanan terdiri dari protein (15-20 persen), karbohidrat (60-65 persen) dan lemak (20 persen). “Asupan makanan ini terbagi kedalam tiga waktu yaitu 50 persen saat berbuka, 10 persen setelah tarawih dan 40 persen ketika sahur,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua mengatakan pengabdian masyarakat ini merupakan upaya bersama dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita semua terkait puasa pada anak dengan diabetes melitus tipe 1. Tentu saja merupakan ilmu paling berharga untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
“Saya berharap, melalui pengabdian masyarakat ini, kita semua dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang sehingga bisa sukses menjalani puasa di bulan suci. Mari kita manfaatkan kegiatan ini untuk berdiskusi secara aktif dan produktif demi puasa yang sehat dan bahagia,” tukasnya.(*)