Annual Scientific Meeting Fetomaternal, Dirut M Djamil Paparkan Pentingnya RT-PCR untuk Deteksi TORCH

Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua menjadi salah satu narasumber dalam The 25th Annual Scientific Meeting Fetomaternal di Lombok, Senin (24/2). Ia memaparkan tentang The Importance Of RT-PCR for CMV and Toxoplasma Detection in Amniotic Fluid.

“TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex virus) adalah sekelompok infeksi bawaan yang bisa menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, saat melahirkan atau setelah melahirkan. Itulah mengapa penting bagi ibu untuk pemeriksaan TORCH untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil ini.

Ia mengatakan selama ini untuk deteksi adanya TORCH ini menggunakan serologi. Dan serologi ini memiliki prinsip pemeriksaan darah untuk deteksi antibodi. Jadi orang terinfeksi kemudian akan terjadi reaksi antibodi. “Nah kalau untuk deteksi pada ibu hamil apakah bayinya terinfeksi atau tidak, itu kan kurang sensitif dan spesifik. Karena bisa saja pengaruhnya tergantung daya tahan tubuh orang,” sebut dokter spesialis fetomaternal ini.

Dengan pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction), sebut Dovy, kita memeriksa virus atau bakterinya. “Kalau PCR itu kan artinya metode pemeriksaan amplifikasi atau perbesaran material genetik pada virus. Jadi kita memang mendapatkan jumlah virusnya. Atau replikasi virusnya langsung,” tuturnya.

Kenapa dulu tidak bisa dilakukan? Dovy menjelaskan dulu itu pemeriksaan PCR tersebut sulit dan memang di Indonesia belum umum, susah dan butuh keahlian khusus. Sejak Covid-19, sudah ada semua mesin PCR di seluruh Indonesia.

“Gold standar itu kan adalah pemeriksaan PCR. Jadi kita tinggal memanfaatkan mesin PCR ini. Dan sampelnya bisa sampel darah atau cairan ketuban. Jadi kalau untuk menginfeksi pada ibu misalnya, kita ambil darahnya. Kemudian memeriksa virus dalam darah melalui mesin PCR. Jadi lebih cepat mendeteksi. Misalnya ibu tersebut infeksi apa tidak. Karena infeksinya, infeksinya itu benar tidak virusnya ada. Berapa memang jumlah virusnya. Nah itulah yang lebih tepat. Lebih gold standarlah untuk pemeriksaan virus,” ungkapnya.

Ia menegaskan makanya sekarang itu yang mau akan dikembangkan. Apalagi sudah ada fasilitasnya. Dan Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) sudah mempunyai semua mesin PCR. “Tinggal kita memanfaatkan. Karena selama ini di Indonesia kita hanya melakukan riset tanpa menghasilkan produk. Makanya contoh Kepala Laboratorium PDRPI Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc yang telah mempunyai riset dan langsung ada hilirisasi produk. Nah itu yang akan saya kembangkan bersama,” ucapnya.

Ia mengatakan keuntungan pemeriksaan PCR ini berbiaya murah dibanding serologi dengan biaya jutaan rupiah. Dan diagnosa yang tepat. “Nah itu modalitas kita ke depan. Makanya kami kolaborasi bersama antara RSUP Dr. M. Djamil dengan PDRPI untuk mengembangkan produk Kit PCR untuk infeksi Torch ini. Jadi kita akan melakukan penelitian. Mudah-mudahan kalau selesai tentu nanti   validasinya bagus, kita bisa memproduksi Kit PCR Torch ini untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat atau center-center pendidikan lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan PCR,” ungkap Dovy.

Ia menekankan di dunia memang terbukti pemeriksaan TORCH dengan mesin PCR. “Tapi di Indonesia tentu kalau mau mengimplementasikan atau membuat produknya tentu validasinya harus bagus, dan sampel harus banyak. Dan itu yang akan kita lakukan pengumpulan sampel serta validasinya bagus dan nanti akan keluar Kit PCR untuk infeksi Torch ini,” tukasnya.(*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45