Perubahan budaya kerja menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan. Hal ini seiring dengan transformasi sistem kesehatan yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. Transformasi ini demi menciptakan kualitas insan Kementerian Kesehatan yang hebat sehingga tujuan dan cita-cita bangsa dapat terwujud.
“Budaya kerja yang kuat dan selaras dengan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) akan menjadi fondasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat,” kata Plt Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian dr. Kino, Sp.JP (K) saat Workshop Transformasi Budaya Kerja Kementerian Kesehatan di Auditorium Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Selasa (4/2).
Workshop yang diadakan secara hybrid itu menghadirkan narasumber Analis Kebijakan Ahli Muda Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Kesehatan Ahmad Muhidin dan narasumber April Yanto. Turut hadir Manajer Diklat Ns. Venny Dwita Zola Anwar, S.Kep, manajemen rumah sakit dan peserta workshop.
Ia mengatakan pihaknya ingin memastikan bahwa nilai-nilai BerAKHLAK tidak hanya menjadi slogan. Akan tetapi benar-benar menjadi bagian dari cara kita bekerja dan melayani pasien. “Kita juga akan memperkuat kepemimpinan transformasional, melatih para change agent sebagai agen perubahan budaya, serta mengembangkan sistem evaluasi dan pengukuran keberhasilan implementasi budaya kerja ini,” paparnya.
dr. Kino menekankan workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya transformasi budaya kerja di RSUP Dr. M. Djamil. Dan dapat menjadi momentum untuk membangun komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan kerja yang profesional, inovatif, dan berorientasi pada pelayanan berkualitas.
“Dengan kesadaran, konsistensi, dan kolaborasi yang baik, kita dapat mewujudkan RSUP Dr. M. Djamil sebagai rumah sakit yang unggul dalam pelayanan kesehatan serta menjadi contoh dalam implementasi budaya kerja BerAKHLAK,” harap dr. Kino.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Kesehatan Dwi Meilani, SKM, MKM secara virtual mengatakan budaya kerja ini bukan slogan saja. Akan tetapi bagaimana mengimplementasikan budaya kerja tersebut agar dirasakan hasilnya. Tidak hanya oleh organisasi tetapi juga oleh semua pegawai yang ada di organisasi tersebut.
“Dengan budaya kerja ini akan memberikan dampak positif pada peningkatan kompetensi dalam melakukan kinerja. Kita berharap ada work life balance atau bisa mengatur dan membagi waktu dengan seimbang di dalam kehidupan semua,” harapnya.
Sebagaimana diketahui, sebut Dwi Meliani, Kementerian Kesehatan telah menetapkan tiga tema budaya kerja yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang. Ketiga tema tersebut yakni eksekusi efektif, cara kerja baru dan pelayanan yang unggul. “Dan berharap RSUP Dr. M. Djamil bisa menjadi percontohan best practice akan penerapan budaya kerja ini. Sehingga pengalaman dari rumah sakit ini dapat dishare ke UPT Kementerian Kesehatan lainnya,” tukas Dwi. (*)