Staf medis maupun nonmedis dalam beberapa tahun terakhir telah banyak melakukan penelitian. Bahkan telah sampai pada tahap publikasi baik nasional dan internasional pada jurnal bereputasi. Akan tetapi masih terdapat peneliti yang masih belum memahami secara mendalam tentang metode penelitian yang sesuai dengan kaidah sebenarnya.
“Metode penelitian dapat diartikan sebagai proses memilih cara yang spesifik untuk menyelesaikan permasalahan dalam menjalankan riset. Mengetahui metode penelitian yang tepat tentunya akan membantu para peneliti dalam menyelesaikan hasil penelitiannya,” kata Manager Tim Kerja Penelitian dan Pengembangan dr Zulda Musyarifah SpPA saat Workshop Rapid Class#2 Riset Aktual, Progresif, Interaktif dan Update di Aula Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Rabu (18/9).
Makanya, tutur dr Zulda, tim litbang bersama tim diklat RSUP Dr Djamil Padang memberikan fasilitas berupa Research Class. Agar menghasilkan penelitian yang bermutu dan berkualitas tinggi serta dapat dipertanggungjawabkan serta diimplementasikan untuk pelayanan maupun manajemen.
“Workshop yang diikuti seluruh civitas hospitalia RSUP Dr M Djamil ini merupakan serial workshop yang terbagi atas empat series. Series pertama ini merupakan lanjutan dari webinar sebelumnya,” tuturnya.
Ia mengatakan tujuan Workshop Rapid Class#2 adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan civitas hospitalia tentang bagaimana menemukan novelty atau pun menemukan penelitian-penelitian. “Kemudian juga untuk mengelola penelitian sampai nanti analisis data dan sebagainya,” ucapnya.
Dalam menemukan novelty, tuturnya, sudah banyak cara menemukannya. Seperti aplikasi-aplikasi artificial intelligence (AI) yang bisa digunakan untuk menemukan sesuatu yang baru dari penelitian.
“Mungkin cara lamanya kita bisa melihat dan membaca jurnal-jurnal penelitian atau penelitian terdahulu. Tetapi dengan adanya kecanggihan teknologi kita bisa menemukan itu berdasar dari rekomendasi AI tersebut.
Perihal tersebut salah satu menjadi bahan materi workshop pada hari ini,” sebutnya.
dr Zulda memaparkan novelty itu dapat diartikan dengan pembaruan dalam sebuah penelitian. Dengan adanya novelty atau pembaruan dari tema-tema penelitian itu akan menciptakan sebuah produk inovasi baru yang belum pernah terpikirkan untuk diteliti.
“Mudah-mudahan melalui workshop ini peserta mendapatkan insght atau ide-ide baru yang belum pernah dipikirkan atau dilakukan penelitian,” harap dr Zulda.
Workshop ini menghadirkan narasumber Konsultan Penelitian RSUP Dr M Djamil, Dr Ricvan Dana Nindrea SKM MKes MSc FRSPH. Ia menyajikan materi terkait tips dan trik menemukan novelty dan research quetion dalam penelitian; ulik artikel penelitian.
Sebagaimana diketahui, RSUP Dr M Djamil sebagai rumah sakit pendidikan utama mengemban tugas dalam menyelenggarakan kegiatan penelitian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSUP Dr M Djamil menetapkan Komite Etik Penelitian (KEP) dan Kelompok Substansi Pendidikan dan Penelitian sebagai unit kerja yang bertugas memfasilitasi serta menyelenggarakan kegiatan penelitian.(*)