Gelar vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) se Kota Padang. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil targetkan vaksinasi masyarakat dengan usia 60 tahun keatas divaksin 100 persen.
Terlihat kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah lansia yang berasal dari pensiunan pegawai rumah sakit RSUP M. Djamil dan beberapa lansia yang tinggal disekitaran RSUP tersebut.
Acara pemberian vaksin kepada lansia itu ditandai dengan pemberian vaksin pertama kali diberikan kepada Duta Vaksin Lansia Kota Padang, Nasrul Abit.
Wakil Gubernur Sumatra Barat periode 2016 hingga 2021 itu menerima dosis pertama vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M Djamil Padang.
Terkait diminta menjadi Duta Vaksin Lansia, Nasrul abit diminta ikut serta menjadi bagian dari kampanye program vaksinasi massal Covid-19 khususnya untuk kalangan Lansia.
Pemberian vaksin pertama secara simbolik tersebut menjadi pembukaan secara resmi oleh RSUP M Djamil Padang meluncurkan program Pencanangan Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia dengan mengusung tema “Vaksin Aman dan Halal”,
Sebelum proses pemberian dosis vaksin Sinovac itu dilakukan, Nasrul Abit yang datang bersama Istrinya Wartawati, terlebih dahulu menjalani tahapan pemeriksaan atau screening sebagai proses uji kelayakan penerima vaksin.
“Saya hari ini, baru saja di vaksin yang pertama. InsyaAllah 20 april mendatang saya di vaksin yang kedua. Alhamdulillah, pada saat di suntik vaksin tidak ada kendala apa-apa. Tidak ada perubahan apa-apa. Begitu juga dengan istri biasa saja”, kata Nasrul Abit.
Melalui kesempatan ini, ia mengajak semua lapisan masyarakat di Sumatra Barat untuk ikut serta mensukseskan program vaksinasi sebagai salah satu upaya untuk menekan angka penularan Covid-19.
“Vaksin ini, InsyaAllah aman. Tadi saya dapat informasi katanya vaksinasi untuk kota Padang dan Sumbar secara umum, masih jauh dari target. Maka dari itu, mari sama-sama kita datang ke tempat pelayanan kesehatan. Mari bersama-sama kita sukseskan progam vaksinasi ini”, katanya.
Ia mengatakan setiap calon penerima vaksin melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Jika nanti usai di vaksin ada kendala atau kelainan, maka tenaga kesehatan kita sudah siap untuk mengantisipasinya.
Terpisah, Ketua Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Sumatra Barat Raveinal menyebutkan, meski sejak beberapa hari terakhir proses vaksinasi untuk Lansia sudah dilaksanakan, namun pihaknya hari ini meluncurkan secara resmi vaksinasi untuk Lansia khusus di RSUP M Djamil Padang.
“Bagi lansia yang bersedia di vaksin, silahkan datang ke M Djamil dengan membawa fotokopi KTP. Vaksinasi ini dilakukan secara gratis bagi seluruh lapisan masyarakat”, jelasnya.
Ia menyebutkan hari ini merupakan launching secara resmi vaksin untuk lansia di M Djamil. Sebetulnya, vaksin untuk lansia ini beberapa hari terakhir sudah dijalankan. Tapi, khusus di M Djamil kita secara resmi baru saja melakukan launching untuk lansia.
“Banyak yang hadir. Salah satunya pak Nasrul Abit. Beliau, hari ini juga di vaksin Covid-19 untuk lansia. Kita apresiasi beliau sebagai duta vaksin Covid-19 untuk lansia, kami hargai kesediaanya”, tutup Raveinal.
Selanjutnya, pembukaan kegiatan vaksin itu juga dihadiri oleh Dirjen Penyelanggara Kesehatan, Abdul Khadir. Kegiatan tersebut dihadirinya sekaligus untuk menghadiri Rapat Kerja (raker) Pimpinan di RSUP M Djamil itu.
Abdul Kadir mengatakan terkait di Sumbar jenis vaksin yang dikirim merupakan merk Sinovac.Oleh karena itu, jenis vaksin ini perlu dihabiskan terlebih dahulu sebelum dikirim dengan merk baru.
“Karena tidak mungkin orang yang pertama disuntik vaksin Sinovac tidak mungkin disuntik dengan vaksin Astra Zeneca. Harus satu platform, kalau berbeda maka pembentukan antibodinya tidak maksimal” katanya.
Ia menegaskan, semua vaksin yang digunakan pemerintah aman. Tidak ada vaksin yang digunakan tanpa melewati uji klinis.
“Tahap pertama vaksinasi untuk 1,4 juta nakes itu sudah selesai. Tahap kedua ada 26 juta dari lansia dan pekerja publik seperti pegawai, polisi dan tentara,” sambungnya.
Abdul Kadir juga menyinggung soal vaksinasi mandiri, meski sementara masih diwacanakan.
“Vaksinasi mandiri itu bukan berarti bisa dibeli di apotek atau toko, namun dosis vaksin yang dibeli perusahaan untuk karyawannya. Bulan depan sudah bisa diterapkan,” tutupnya.