Di era digitalisasi yang berkembang pesat ini, transformasi digital di sektor kesehatan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan. Digitalisasi teknologi kesehatan menjadi tulang punggung dalam meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensi operasional, serta memastikan pelayanan kesehatan dapat diakses oleh masyarakat secara luas dan merata.
“Salah satu pilar utama dari transformasi digital di rumah sakit adalah penerapan Rekam Medis Elektronik (RME),” kata Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Padang Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua saat Diskusi Transformasi Kesehatan Terintegrasi Bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta secara virtual, Rabu (11/9).
Diskusi virtual itu turut dihadiri Direktur Layanan Operasional drg Ade Palupi Muchtar MARS, Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo. Turut sebagai narasumber dalam diskusi itu yakni Kepala Instalasi SIM RS Ibnu Putra SKom.
Ia mengatakan RSUP Dr M Djamil telah menyadari pentingnya penerapan RME ini sebagai landasan yang kokoh dalam mengintegrasikan data pasien, mempercepat proses diagnosis dan penanganan medis, serta meningkatkan kualitas pelayanan melalui pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
“Implementasi rekam medis elektronik (RME) tidak lagi menjadi pilihan. Akan tetapi melainkan sebuah keharusan,” tutur Dovy.
Dengan sistem ini, sebutnya, data pasien dapat diakses secara real-time dan akurat, mengurangi risiko kesalahan medis, serta meningkatkan koordinasi antara tenaga medis. “RME juga mendukung pencatatan yang lebih rapi, terstruktur, dan mudah diakses. Pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,” paparnya.
Dokter spesialis Fetomaternal ini mengatakan strategi penerapan RME di RSUP Dr M Djamil berfokus pada beberapa aspek kunci. Yaitu penguatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur teknologi yang andal, serta penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang mendukung pengelolaan dan pemanfaatan data secara efektif.
“Kami juga terus berusaha membangun sinergi antar unit/bagian, sehingga data pasien dapat diakses oleh tenaga kesehatan secara real-time dan lintas unit pelayanan. Pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas layanan kesehatan,” harap Dovy.
Dalam implementasi SIMRS dan RME, kesiapan infrastruktur menjadi aspek yang sangat krusial. “Kami memastikan bahwa perangkat keras, perangkat lunak, serta jaringan teknologi informasi yang kami gunakan telah memenuhi standar untuk mendukung operasional yang optimal. Tidak hanya itu, kami juga terus memperbarui sistem keamanan untuk menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks di era digital ini,” tutur Dovy.
Tentu saja, dalam proses transformasi digital ini, keamanan data menjadi prioritas utama. RSUP Dr M Djamil berkomitmen untuk melindungi privasi dan keamanan data pasien sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Oleh karena itu, kami menerapkan langkah-langkah keamanan data yang ketat. Mulai dari enkripsi data, autentikasi berlapis, hingga pemantauan jaringan yang berkelanjutan untuk mencegah kebocoran data,” tukasnya. (*)