Kemoterapi, Prosedur Pengobatan pada Pasien Kanker

RSUP Dr M Djamil sebagai rumah sakit rujukan nasional memiliki layanan kemoterapi di lantai 2 Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT). Layanan kemoterapi ini merupakan tindakan pengobatan yang dikhususkan untuk semua pasien yang terserang penyakit kanker.

“Kemoterapi bukanlah suatu hal menakutkan. Kemoterapi adalah prosedur pengobatan atau terapi kanker dengan memberikan obat-obatan untuk membunuh sel kanker,” kata dokter spesialis bedah onkologi dr Rahmat Taufik SpB (K) Onk di Ruang Kemoterapi RSUP Dr M Djamil, Jumat (6/12).

Jaringan tubuh kita, sebutnya, terdiri dari miliaran sel, di mana sel-sel tersebut akan terus tumbuh dan berkembang. Proses ini akan terus berjalan apabila terdapat sel yang memerlukan perbaikan. Umumnya, sel-sel dalam tubuh akan terus tumbuh dan mati dengan cara yang terkendali.

“Namun, pada kondisi kanker, sel kanker tumbuh tanpa kendali. Sehingga, dibutuhkan kemoterapi untuk menghentikan penyebaran atau memperlambat pertumbuhan sel kanker tersebut,” sebut dr Rahmat Taufik.

Ia mengatakan jika dokter menganjurkan kemoterapi agar menjalani protokol kemoterapi dengan baik. Karena itu proses dari pengobatan kanker. “Dan apabila kita jalani dengan baik dan benar, InshaAllah penyakit kanker yang diderita sembuh,” tegasnya.

Ia mengatakan lama pengobatan kemoterapi ini tergantung dari penyakit kanker dialami pasien. “Ada yang menjalani sampai enam siklus, ada empat siklus tergantung  penyakitnya. Dan tergantung pada macamnya ada satu hari rawatan dan ada dirawat beberapa hari,” paparnya.

Ia menyebutkan kadang ada efek samping diterima selama menjalani kemoterapi. Efek samping itu tidak selalu ada pada semua pasien. Efek samping ini bisa berupa mual, muntah atau rontoknya rambut. “Tapi itu bersifat individual. Artinya tidak semua pasien kemoterapi yang menjalani hal itu,” tuturnya.

Untuk mengatasi efek samping tersebut, sebut dr Rahmat Taufik, maka setiap pasien pulang dari kemoterapi biasanya diberikan obat-obatan. Jika terjadi mual dan muntah disesuaikan dengan dietnya dan aktivitas tubuh setelah kemoterapi.

“Kalau seandainya gejalanya betul-betul tidak bisa diatasi maka berobatlah ke pusat kesehatan terdekat. Jika tidak bisa ditangani maka dirujuk ke IGD RSUP Dr M Djamil untuk mengatasi efek samping tersebut,” sebutnya.

dr Rahmat Taufik menekankan bagi masyarakat yang masih ragu dengan kemoterapi, silakan datang ke RSUP Dr M Djamil. “Di sana masyarakat dapat melihat  bagaimana proses kemoterapi itu sendiri. Dan melihat pasien-pasien yang menjalani kemoterapi tersebut dilayani dengan baik,” tukasnya. (*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45