Kenali Varises, Pemicu, Gejala, Pencegahan dan Terapi yang Tepat

Mungkin banyak diantara kita yang pernah mengalami kondisi abnormal pada bagian betis kaki, dimana pembuluh darah vena tampak timbul atau menonjol di permukaan kulit. Umumnya kondisi pembuluh darah vena tersebut, memanjang, melebar, dan berliku-liku, disertai rasa pegal, kram, nyeri, maupun kesemutan gatal, itulah yang disebut varises.

“Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik atau vena yang berkelok-kelok yang ditandai dengan tidak berfungsinya katup vena,” kata Ketua Divisi Vaskular dan Endovaskular RSUP Dr. M Djamil Dr. dr. Raflis, Sp.B, Subsp. BVE (K) saat Seminar Terapi Terkini Varises dan Skrining Varises di Auditorium Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Kamis (23/1).

Ia menjelaskan pemicu dari varises di antaranya berdiri terlalu lama, obesitas, kehamilan, obat-obat kontrasepsi. Kemudian umur, faktor genetik dan hormonal. “Varises ini lebih banyak dialami oleh perempuan, dibanding pada laki-laki, karena dipengaruhi oleh faktor hormonal,” sebutnya.

Ia mengatakan umumnya gejala yang timbul dari varises berupa kram di kaki, gatal-gatal terutama daerah dekat pembuluh darah, pergelangan kaki yang membengkak, warna gelap. Otot mudah kaku atau pegal, terutama jika berdiri terlalu lama.

“Kemudian nyeri kaki di malam hari, pembuluh darah yang tampak menonjol dan bewarna ungu tua atau biru, sering muncul seperti tali di kaki. Serta nyeri yang memburuk setelah duduk atau berdiri untuk waktu yang lama,” paparnya seraya menyebutkan sementara gejala berat dan komplikasi berupa borok kaki, pendarahan, dan peradangan kronis pembuluh darah tungkai (tromboflebitis).

Ia menyebutkan untuk pencegahan varises ini berupa makan makanan bergizi dan olahraga teratur, hindari berdiri terlalu lama dan sedapat mungkin melakukan relaksasi jika dalam aktivitas sehari-hari berdiri lama, hindari duduk lebih lama dengan kaki menyilang dimana posisi ini dapat menghambat aliran darah dari tungkai ke jantung.

Kemudian hindari pemakaian pakaian bawah yang terlalu ketat, jika sedang bepergian jauh usahakan meluruskan kaki secara berkala dan   memijit-mijit tungkai sehabis bepergian. “Gunakan kaos kaki elastis untuk mencegah penekanan pada tungkai. Dan menggunakan sepatu dengan hak rendah,” ucapnya.

Jika tidak diobati, varises di kaki dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang serius. Beberapa komplikasi varises kaki yang dapat terjadi yakni dermatitis stasis kronis dengan infeksi jamur atau bakteri, tromboflebitis dapat berkembang dalam varises.

“Pigmentasi di sekitar pergelangan kaki (akibat endapan pigmen hemosiderin pada kulit). Tukak kulit dan pendarahan (jarang),” sebutnya.

Sementara itu, dokter subspesialis vaskular endovaskular dr. Hippocrates Kam, Sp.B, Subsp. BVE (K) mengatakan varises memiliki berbagai modalitas terapi dengan indikasi dan pertimbangan masing-masing. Prinsip terapi ini yakni membantu memperbaiki aliran balik vena, menutup vena inkompten, dan memperbaiki hipertensi vena yang terjadi.

“Jenis terapi varises ini berupa thermal ablation, cyanoacrylate glue ablation, mechanicochemical ablation, foam scleroteraphy, venous stripping, dan medical stocking),” ucapnya.

Ia menyebutkan tindakan EVLA (Endovenous Laser Ablation) merupakan salah satu alternatif terapi varises yang sudah tersedia di RSUP Dr. M. Djamil.  “EVLA adalah sebuah metode pada penanganan varises dengan memanfaatkan teknologi laser untuk memulihkan kondisi pembuluh darah vena yang mengalami pembengkakan sehingga dapat meminimalisir tindakan invasive bedah,” paparnya.(*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45