RSMDJ — Direktur Utama RSUP Dr M Djamil membuka secara resmi Opening Ceremony Uji Klinis tahap 3 Vaksin HPV yang menggandeng sejumlah mitra seperti KLWS, Asosiasi Manajer Proyek Global dan Equilab International di Aula Lantai IV Poliklinik Rawat Jalan, Senin (27/11).
Dalam kegiatan ini dihadiri langsung Manajer Proyek KLWS, Mrs. Muzi, Direktur Asosiasi Manajer Proyek Global, Xiaohui, Associate Director Manajemen Proyek Equilab International, Manajer Senior Operasi yakni Lucia Rat Handayani, jajaran Direksi RSUP Dr M Djamil serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Direktur Utama RSUP Dr M Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas SpOG, KFM, MARS dalam sambutanya menyampaikan sambutan hangatnya kepada seluruh sponsor yang mendukung persemiaan kegiatan tersebut seperti CRO Global, dan CRO Nasional.
Ia menyelasakan secara statistik yang bersumber dari Globocan 2020 memberikan gambaran yang mengejutkan yakni terdapat 604.000 kasus baru kanker serviks, dengan angka kematian sekitar 50 persen setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, angka kejadian kanker serviks mencapai 396 kasus dan menduduki peringkat keempat penyakit terbanyak pada wanita di seluruh dunia dan peringkat kedua di Indonesia.
“Tentunya angka ini sangat mengkhawatirkan dan memerlukan tindakan pencegahan, salah satunya adalah vaksinasi,” ucapnya.
dr Dovy menjelaskan sejak diperkenalkan pada tahun 2006, vaksinasi HPV telah mempunyai dua variasi di Indonesia yakni vaksin bivalen dan tetravalen. Saat ini, vaksin yang direkomendasikan untuk remaja perempuan berusia sepuluh tahun ke atas berbeda-beda – memerlukan dua dosis untuk usia 10-13 tahun dan tiga dosis untuk usia 16-18 tahun atau remaja akhir.
“Tentunya kami (RSUP Dr M Djamil) menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para sponsor dan mitra CRO yang telah mempercayakan Padang sebagai salah satu pusat uji coba dan menunjuk RS M Djamil sebagai lokasi uji klinisnya,” ungkapnya.
Kolaborasi tersebut menandakan kemajuan besar bagi rumah sakit, khususnya dalam pengembangan penelitian. Hal ini menandai masuknya RSUP Dr M Djamil ke kancah nasional dan internasional.
“Ini jelas selaras dengan misi kami untuk melakukan penelitian inovatif, berbasis bukti, dan dipublikasikan di platform internasional,” pungkanya sembari berharap segala kegiatan berjalan lancar, dengan harapan bahwa uji klinis ini akan menjadi aset penting bagi komunitas.
(RSMDJ/Khairian)