Penyakit Kusta Bisa Disembuhkan, Kuncinya Berobat Tuntas

Seringkali penderita kusta datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan terlambat dan dalam keadaan cacat. Padahal, penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan tanpa harus disertai kecacatan. Kuncinya adalah pengobatan secara tepat dan tuntas.

“Kusta adalah penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan saraf tepi. Penderita kusta yang tidak diobati berpotensi menularkan kepada orang lain dengan kontak erat dalam kurun waktu lama,” kata dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Tutty Ariani, Sp.D.V.E, Subsp.D.T., FINSDV di Klinik Kulit dan Kelamin Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Jumat (31/1).

Diketahui, Hari Kusta Sedunia diperingati pada hari Minggu terakhir bulan Januari setiap tahunnya. Pada tahun 2025, Hari Kusta Sedunia jatuh pada tanggal 26 Januari. Tema Hari Kusta Sedunia 2025 adalah ” Bersatu. Bertindak. Berantas “.

Ia mengatakan seringkali masyarakat mengabaikan gejala awal pada kusta yakni bercak putih pada kulit mirip seperti panu. Namun yang membedakannya adalah panu biasanya disertai gatal, sedangkan pada kusta relatif tidak berasa. “Ketidakterasaan atau mati rasa pada gejala kusta inilah yang sering diabaikan oleh penderita,” ucapnya.

Kedua, sebutnya, penebalan saraf. Bisa diraba adanya pembesaran saraf dan rasa nyeri di lengan, aksila, dan di leher. “Ketiga, konfirmasi dengan pemeriksaan basil tahan asam (BTA) di laboratorium,” sebut dr. Tutty seraya mengatakan gejala lainnya berupa mimisan, hidung tersumbat, kehilangan tulang hidung, dan otot melemah.

Kusta, tuturnya, terbagi menjadi enam jenis berdasar tingkat keparahan gejalanya. Yakni lepromatous leprosy ditandai dengan lesi yang tersebar dengan simetris. Umumnya lesi yang timbul mengandung banyak bakteri dan disertai dengan rambut rontok, gangguan saraf, serta kelemahan anggota gerak.

Borderline lepromatous leprosy ditandai dengan lesi yang berjumlah banyak dengan bentuk datar atau benjolan. Kusta jenis ini juga terkadang menimbulkan mati rasa. Mid-borderline leprosy ditandai dengan lesi kemerahan yang tersebar secara acak dan asimetris, mati rasa, dan pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar kusta.

Tuberculoid leprosy ditandai dengan beberapa lesi datar yang kadang berukuran besar, mati rasa, disertai dengan pembesaran saraf. “Kemudian borderline tuberculoid leprosy ditandai ditandai dengan munculnya lesi yang berukuran lebih kecil dan lebih banyak dari tuberculoid leprosy. Dan intermediate leprosy ditandai dengan beberapa lesi datar bewarna pucat atau lebih cerah dari warna kulit sekitarnya, yang terkadang dapat sembuh dengan sendirinya,” paparnya.

dr. Tutty mengatakan salah satu alasan penderita kusta tidak berobat karena stigma di masyarakat. Akhirnya, penderita kusta akan menyembunyikan diri dan tidak keluar rumah untuk berobat. “Ini yang disayangkan. Kusta sebenarnya bisa disembuhkan jika diobati sejak dini,” sebut dr. Tutty.

Padahal, sebut dr. Tutty, pemerintah juga sudah menyediakan obat bagi para penderita secara gratis. Untuk penderita kusta kering (pausi basiler), obat harus dikonsumsi selama 6 bulan. Sedangkan kusta basah (multi basiler), pengobatan dilakukan selama 12 bulan. “Pengobatan kusta itu memang lama. Jadi jangan menyerah dan butuh pendampingan serta pengawasan dari keluarga pasien,” tuturnya.

Ia mengimbau siapapun pasien-pasien yang sedang menderita penyakit kusta atau yang pernah menderita penyakit ini jangan malu, silakan kunjungi fasiltas kesehatan untuk berobat. Karena semakin awal diketahui penyakit ini maka kesempatan untuk sembuh juga semakin tinggi, kecacatan dapat dicegah serta dapat memutus rantai penularan penyakit ini. “Stop stigma dan diskriminasi pada penderita penyakit kusta,” tukasnya.(*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45