RSUP Dr M Djamil Terima Kunjungan dari Tim Pengampuan Kemenkes

RSUP Dr M Djamil menerima kunjungan dari tim pengampuan Kementerian Kesehatan RI di Aula Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalas Rawat Jalan, Kamis (19/9). Kunjungan tim pengampuan ini dalam rangka monitoring dan evalusi gastrohepatologi dan penyakit infeksi emerging (PIE).

Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua bersama Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr Bestari Jaka Budiman SpTHT KL (K) menyambut kedatangan rombongan tim pengampuan. Yakni mewakili Direktorat Pelayanan Rujukan dr Dessy Fardalenawaty, DR dr Andri Sanityoso Sulaiman SpPD KGEH FINASIM (Kepala Pengampu RSUPN Cipto Mangunkusumo), dr Fahrina MKM (tim Kemenkes), dan Siti Wulandari SSos (tim Kemenkes).

“Monitoring dan evaluasi ini menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung program transformasi sistem kesehatan yang sedang diusung oleh Kementerian Kesehatan,” kata Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua.

Transformasi sistem kesehatan khususnya dalam pelayanan rujukan, tutur Dovy, merupakan salah satu pilar yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. “Melalui penguatan stratifikasi dan jejaring pengampuan, kita berkomitmen untuk memastikan pelayanan kesehatan, khususnya dalam penanganan 10 penyakit prioritas, termasuk Gastrohepatologi dan Penyakit Infeksi Emerging, dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” sebutnya.

Ia menekankan RSUP Dr M Djamil Padang, sebagai rumah sakit rujukan nasional di wilayah Sumatera Barat, berperan penting dalam memastikan pelayanan kesehatan di bidang Gastrohepatologi dan PIE dapat terus ditingkatkan. “Kami telah berupaya mempersiapkan berbagai aspek, baik dalam hal sarana dan prasarana, kompetensi sumber daya manusia, serta pengembangan inovasi layanan kesehatan,” kata dokter spesialis Fetomaternal ini.

Ia mengatakan pihaknya menyadari peran pengampuan dan jejaring pelayanan sangat krusial dalam menjawab tantangan di era globalisasi, khususnya terkait dengan penyakit infeksi yang terus berkembang. “Oleh karena itu, melalui monitoring dan evaluasi ini, kami berharap bisa mendapatkan masukan yang konstruktif untuk perbaikan ke depannya,” harapnya.

Ia menekankan pihaknya siap untuk berkolaborasi secara aktif, berbagi data dan informasi, serta belajar dari seluruh proses ini demi tercapainya pelayanan kesehatan yang lebih baik. “Dan kami berkomitmen untuk memastikan pelayanan kesehatan, khususnya dalam penanganan 10 penyakit prioritas, termasuk Gastrohepatologi dan Penyakit Infeksi Emerging, dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” tuturnya.

Mewakili Direktorat Pelayanan Rujukan Kementerian Kesehatan dr Dessy Fardalenawaty mengatakan tujuan dari monitoring dan evaluasi ini adalah mengevaluasi proses kegiatan khususnya trisemester pertama 2024. “Dan diharapkan setelah monev ini akan ada rekomendasi guna meningkatkan dan mengembangkan program dari pengampuan layanan gastrohepatologi dan penyakit infeksi emerging,” harapnya.

Ia mengatakan rumah sakit pengampu dan diampu yang tergabung dalam jejaring ini akan berkolaborasi melaksanakan pelayanan gastrohepatologi dan penyakit infeksi emerging secara terpadu.

“Suatu sistem pengampuan oleh rumah sakit yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam pelayanan gastrohepatologi dan penyakit infeksi emerging kepada rumah sakit yang diampu berdasar sistem stratifikasi sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia, sarana prasarana dan alat kesehatan serta ketersediaan layanan kesehatan,” ucap dr Dessy.

Sementara itu Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sumbar dr Fionaliza MKM mengatakan Pemprov Sumbar bersyukur dengan kebijakan Kementerian Kesehatan terkait dengan proses pengampuan ini dalam upaya meningkatkan kemampuan dari rumah sakit-rumah sakit milik Provinsi Sumbar.

“Di Sumbar telah ditunjuk satu rumah sakit yang menjadi target utama untuk pelayanan gastrohepatologi dan penyakit infeksi emerging dan tujuh penyakit lainnya. Yakni RS Achmad Mochtar yang InshaAllah menjadi salah satu kunjungan dari tim pengampu Kementerian Kesehatan. Dan rumah sakit lainnya untuk gastrohepatologi dan PIE ini adalah RS Pariaman dan RS M Natsir Kabupaten Solok dengan target madya,” papar dr Fio.

Ia berharap dengan kunjungan tersebut akan memperkuat sumber daya manusia tapi juga pemenuhan standar peralatan serta memberikan masukan dala peningkatan dua layanan tersebut. “Selain dari RSUP Dr M Djamil sendiri yang telah banyak membantu dalam kegiatan ini,” tukasnya. (*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45