RSUP Dr M Djamil menerima kunjungan dari Tim Direktorat Survelians dan Karantina Kementerian Kesehatan di Ruang Rapat Direksi, Jumat (27/9). Kunjungan ini dalam rangka asesmen pemilihan rumah sakit sentinel surveilans penyakit infeksi emerging berbasis sindrom dan laboratorium.
Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo mewakili Direktur Utama menyambut kunjungan rombongan yang dipimpin drh Endang Burni Prasetyowati MKes (Kepala Tim Kerja Penyakit Infeksi Emerging Ditjen P2P).
“Sebagai rumah sakit rujukan utama di wilayah Sumatera bagian Tengah, RSUP Dr M Djamil memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung program surveilans yang bertujuan untuk mendeteksi dini dan memitigasi risiko penyebaran penyakit infeksi emerging. Seiring di tengah dinamika kesehatan global yang semakin kompleks, kecepatan dan ketepatan dalam mendeteksi munculnya penyakit baru menjadi sangat krusial dalam upaya kita melindungi kesehatan masyarakat,” kata Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo saat membacakan sambutan direktur utama.
Ia mengatakan pihaknya menyambut baik dilaksanakannya asesmen ini. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi tantangan kesehatan yang terus berkembang, khususnya dalam surveilans penyakit infeksi emerging.
“Dengan adanya implementasi surveilans berbasis sindrom dan laboratorium ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kita dalam mendeteksi dan merespons dengan lebih cepat terhadap ancaman penyakit infeksi baru,” tuturnya.
Ia juga berharap melalui proses asesmen ini, sinergi antara rumah sakit, laboratorium, dan dinas kesehatan akan semakin kuat. “Sehingga kita dapat bersama-sama memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Kepala Tim Kerja Penyakit Infeksi Emerging Ditjen P2P drh Endang Burni Prasetyowati MKes mengatakan tim kerja melakukan asesmen surveilans untuk penyakit infeksi emerging berbasis enam sindrom. Dan kemudian juga ditegakkan melalui diagnosis laboratorium.
Enam sindrom yang menjadi fokus utama tersebut. Yakni sindrom pernapasan akut, sindrom lumpuh layu akut, sindrom kuning akut dengan demam, sindrom demam berdarah virus. Sindrom ensefalitis akut dan sindrom ruam akut.
“Kita harapkan nanti jika satu fasilitas kesehatan atau rumah sakit sebagai lokus untuk sentinel surveilans ini, kita melihat kesiapannya apa saja. Mulai dari kesiapan ruang rawatan untuk penyakit infeksi emerging dan sumber daya manusia,” ucapnya.
Karena ini surveilans, sebut drh Endang, membutuhkan sumber daya manusia atau tim klinisi. “Bagaimana tim klinisi ini mampu untuk menemukan atau mendeteksi suspect penyakit infeksi emerging. Kemudian bagaimana koordinasinya dengan rumah sakit ini. Karena surveilans ini ada enam sindrom faktor utama tentu beberapa divisi yang diperlukan tentu perlu koordinasi yang baik antar divisi. Sehingga awarness tim klinisi untuk mengerjakan perihal ini dapat terlaksana dengan baik,” ungkap drh Endang.
Ia menekankan dari sisi laboratorium, sudah sejauhmana kapasitasnya, pemeriksaan lanjutannya seperti apa dan akses laboratorium rujukannya seperti apa. “Ini akan kita diskusikan lebih lanjut,” tukasnya.
Selain pemaparan kesiapan penyakit infeksi emerging RSUP Dr M Djamil dan paparan sentinel surveilans penyakit infeksi emerging berbasis sindrom dan laboratorium dari tim Asesement Kemenkes. Juga dilakukan diskusi tool asesmen dan diakhiri kunjungan lapangan ke laboratorium, ruang isolasi, IGD dan rekam medis. (*)