Bulan Ramadhan merupakan waktu yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama sebulan penuh, umat Islam menjalankan ibadah puasa dengan menahan diri dari makan dan minum sejak fajar hingga magrib. Salah satu kebiasaan yang telah menjadi tradisi di bulan Ramadhan adalah mengonsumsi kurma, terutama saat berbuka puasa. Kurma tidak hanya menjadi hidangan yang lezat, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Nutrisionis Instalasi Gizi RSUP Dr. M. Djamil Astika Citra Utami, S.Tr.Gz menjelaskan kandungan nutrisi kurma tergantung dari varietas kurma dan kandungan airnya. “Umumnya mengandung zat-zat gula (campuran glukosa, sukrosa, dan fruktosa), protein, lemak, serat, vitamin A, B1, B2, B3, potasium, kalsium, besi, klorin, tembaga, magnesium, sulfur, fosfor, dan beberapa enzim,” sebutnya.
Kandungan gulanya, tuturnya, sebagian besar merupakan gula monosakarida, sehingga mudah dicerna tubuh, antara lain glukosa dan fruktosa. Pada varietas kurma tertentu, juga terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, sekitar 70 persen yaitu 70-73 gram per 100 gram. “Kurma memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral. Seperti vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin A, niasin, kalsium, besi, magnesium, potasium, zinc dan lainnya,” tuturnya.
Nah, berikut manfaat mengonsumsi kurma saat berbuka puasa. Pertama, sumber energi yang baik. Setelah berpuasa sehari penuh, tubuh akan terasa lelah dan capek, terlebih dengan aktivitas yang terbilang padat. “Berdasar studi yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition menyebutkan mengonsumsi kurma bisa membantu kamu mendapatkan kembali energi yang telah hilang selama beraktivitas,” tuturnya.
Kedua, meningkatkan kesehatan otak. Buah ini adalah sumber serat dan makanan yang baik serta kaya akan antioksidan alami yang membantu memperlambat perkembangan penyakit demensia dan Alzheimer.
Ketiga, meringankan gangguan pencernaan. Tidak hanya meningkatkan kesehatan otak, kandungan serat dan asam amino yang terdapat pada kurma membantu merangsang pencernaan makanan dan memastikan prosesnya berlangsung optimal. Serat ini juga membantu meringankan kondisi gangguan saluran cerna, termasuk GERD, wasir, dan divertikulitis.
Keempat, mencegah penyakit jantung. Ternyata, manfaat kurma bisa mencegah dari bahaya penyakit jantung. Pasalnya, buah ini membantu mengurangi kadar trigliserida dan stres oksidatif yang menjadi faktor utama risiko terjadinya penyakit jantung dan atherogenesis atau penumpukan plak lemak pada arteri. Kandungan antioksidan dan phytochemicalnya juga dapat mengurangi risiko terjadinya stroke dan gangguan jantung.
“Terakhir, meringankan anemia. Kurma menjadi makanan dengan sumber nutrisi yang baik, salah satunya adalah kandungan zat besinya yang tinggi. Kekurangan zat besi bisa mengakibatkan terjadinya anemia yang ditandai dengan kelelahan, pusing, hingga kulit yang memucat. Konsumsi kurma disinyalir mampu meringankan gejala anemia yang kamu alami,” tukasnya. (*)