RSUP Dr. M. Djamil telah memiliki Clinical Unit Research (CRU) sejak dua tahun lalu. CRU adalah wadah dimana inovasi bertemu dengan dedikasi yang menghasilkan penelitian berkualitas yang berdampak langsung pada peningkatan kesehatan masyarakat.
“CRU ini sebuah fasilitas yang menjadi wujud nyata komitmen kami untuk memajukan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan,” kata Ketua Clinical Research Unit RSUP Dr. M. Djamil dr. Zulda Musyarifah, Sp.PA.
Ia mengatakan di CRU ini, tidak hanya fokus pada penelitian akademik saja. Akan tetapi juga pada solusi nyata bagi tantangan medis. “Dengan fasilitas modern dan tim multidisiplin yang berpengalaman, kami mendukung penelitian penelitian berbagai bidang. Mulai dari uji klinis untuk terapi baru, pengembangan obat hingga implementasi teknologi kesehatan,” sebut dr. Zulda yang juga Manajer Penelitian dan Pengembangan ini.
Ia menekankan kolaborasi adalah kunci keberhasilan. Oleh karena itu, CRU RSUP Dr. M. Djamil membuka pintu untuk peneliti, akademik serta mitra industri baik tingkat nasional maupun global. Pihaknya ingin menciptakan perubahan nyata melalui ilmu pengetahuan dan inovasi.
“Kami menargetkan ke depan menjadikan CRU RSUP Dr. M. Djamil sebagai pusat penelitian klinis unggulan di Indonesia yang tidak hanya menciptakan prestasi. Akan tetapi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kami mengundang semua pihak untuk bergabung dan menjadi bagian dari perjalanan ini. Bersama CRU RSUP Dr. M. Djamil, mari kita melangkah menuju masa depan kesehatan yang lebih baik,” tekadnya.
Sementara itu, Peneliti Utama yang juga dokter spesialis anak RSUP Dr. M. Djamil dr. Asrawati, Sp.A (K), M.Biomed mengatakan turut bangga berpartisipasi dalam dua penelitian besar di Clinical Research Unit (CRU) RSUP Dr. M. Djamil. Sebagai PI di dalam penelitian uji klinis vaksin Covid-19 dan sebagai PI dalam uji klinis vaksin HPV (Human Papillomavirus).
“Dalam uji klinis vaksin, kami berpedoman kepada The Council for International Organizations of Medical Sciences (CIOMS). Dengan mendapatkan dukungan penuh dari manajemen RSUP Dr. M. Djamil, tim multidisiplin, tim laboratorium, pengelolaan data profesional. Kemudian Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand serta pengawasan dari Komite Etik RSUP Dr. M. Djamil,” ucapnya.
Ia menekankan uji klinis vaksin Covid-19 maupun uji klinis vaksin HPV sangat berdampak kepada masyarakat. Dimana vaksin diberikan untuk mencegah penyakit kanker dengan pemberian vaksin HPV. Dan untuk penyakit infeksi saluran napas disebabkan oleh coronavirus bisa dicegah dengan pemberian vaksin Covid-19.
“Kedua vaksin ini di masyarakat akan mempengaruhi status kesehatan, mencegah penyakit, mencegah penularan, dan meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat,” tukas dr. Asrawati.(*)