Perlunya Peran Keluarga dalam Menghadapi Demensia

Demensia adalah kumpulan gejala atau symptom dimana gejala itu tidak bisa satu saja. Terbanyak itu adalah gangguan memori. Lalu ada masalah dengan proses berpikir dan gangguan daya sosial atau tidak bisa bersosialisasi di masyarakat.

“Bila kita menemukan satu kasus dengan gangguan memori, itu tidak bisa dikatakan dengan demensia. Ketiga gejala tersebut mesti ada yakni gangguan memori, ada masalah dalam berpikir dan ada gangguan daya proses sosialisasi di masyarakat,” kata dokter spesialis neurologi Prof Dr dr Yuliarni Syafitra SpN (K) di Bangsal Syaraf RSUP Dr M Djamil.

Ia sendiri tidak bisa menyebutkan angka pasti angka kasus demensia di Sumbar khususnya Kota Padang. “Yang jelas angka dari praktik sehari-hari kasus demensia ini terus bertambah,” tuturnya.

Ia mengatakan pihaknya dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas telah sering melakukan penelitian turun ke lapangan dan skrining. Artinya melakukan beberapa pemeriksaan.

“Kasus-kasus yang kita curiga mulai ada gangguan walaupun belum fiks itu demensia kita rujuk ke rumah sakit lebih tinggi seperti RSUP Dr M Djamil,” ucapnya seraya menekankan yang jelas grafik kasus demensia ini bertambah.

Ia menyebutkan penyebab kasus demensia ini banyak. Terbanyak itu demensia alzeimer. Namun bisa juga disebabkan oleh penyakit lain. Seperti penderita parkinson suatu waktu bisa demensia.

“Atau orang yang pernah mengalami trauma kepala yang hebat. Sehingga menyebabkan lesi di otak. Biasanya lesi itu berada pada otak bagian depan ata lobus frontal. Itu bisa menyebabkan demensia pada akhir perjalanan hidupnya,” paparnya.

Ia mengatakan untuk pengobatan demensia itu masih menjadi masalah sampai saat ini. Demensia itu belum bisa disembuhkan. Secara klinis mendiagnosa suatu demensia sebetulnya di otak itu sudah terjadi perubahan patologi atau kerusakan yang cukup banyak.

“Artinya begitu ada kerusakan di otak gejala belum muncul. Sehingga kita susah mendeteksinya. Begitu gejala muncul, di otak itu kerusakannya sudah di tingkat menengah ke atas. Jadi untuk sembuh memang tidak bisa. Tapi, yang bisa diupayakan progresivitas ditekan atau diperlambat. Sehingga grafiknya pelan-pelan turunnya,” sebut Kepala Departemen Syaraf Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr M Djamil ini.

Ia mengatakan pengobatan demensia ini tidak hanya obat-obatan saja. “Banyak sekali peran keluarga. Penderita itu tidak boleh dibiarkan tapi harus diintervensi dan ditanya. Kemudian aktivitas penderita di atur. Jadi memang penderita demensia ini tidak bisa tanpa perhatian keluarga itu tidak mungkin,” ucapnya.

Ia mengatakan memang sebagian besar penderita demensia itu usia lanjut. Tapi itu tidak mutlak. Kasus demensia ini pun tiap tahun bertambah. Untuk mencegah kasus demensia ini agar tidak terus bertambah, harus ada upaya yang harus dilakukan pada usia muda.

Pertama, harus berolahraga. Kedua bila mempunyai penyakit hipertensi pada usia pertengahan harus diobati. Ketiga harus terus belajar. “Banyak kejadian di masyarakat, begitu pensiun semuanya pensiun. Termasuk otaknya pensiun dan fisiknya pun pensiun. Dan itu yang harus cegah supaya perilaku ini tidak mengarah pada demensia nantinya,” tutur Prof Dr dr Yuliarni Syafitra SpN (K).

Sementara Manajer Pelayanan Medik dr Nirza Warto SpTHT KL (K) mengatakan RSUP Dr M Djamil sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Sumatera Bagian Tengah telah mempunyai subspesialis khusus menangani orangtua atau lansia. Sehingga rumah sakit ini  memberikan pelayanan yang memang diberikan oleh ahlinya.

“Para orang tua ini ditangani oleh dokter spesialis berkompeten dibidangnya. Jadi penanganannya melibatkan multidisiplin. Mulai dari dokter spesialis penyakit dalam, neurologi, jiwa. Jika berbicara orang tua juga melibatkan dokter spesialis lainnya. Seperti dokter spesialis mata dan THT yang mempunyai kekhususan dalam penanganan lansia,” tukasnya.(*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45