Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua menjadi narasumber sesi I dalam Rapat Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Andalas di Aula Student Center Prof dr M Syaaf Fakultas Kedokteran Jati, Sabtu (19/10). Ia memaparkan tentang Evaluasi dan Rencana Pengembangan RS Pendidikan Utama dalam Mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
“Selain memberikan pelayanan medis, RSUP Dr M Djamil juga berperan sebagai rumah sakit pendidikan. Berkolaborasi dengan berbagai sentral pendidikan, salah satunya Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,” kata Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua saat pemaparan materi.
Turut dihadiri Wakil Rektor II Universitas Andalas Dr Hefrizal Handra MSoc Sc, Dekan Fakultas Kedokteran Unand Prof Dr dr Afriwardi SH MA SpKO Subsp APK (K) dan civitas akademika serta Direktur Utama RS Universitas Andalas Dr dr Yevri Zulfiqar SpB SpU (K). Rapat kerja ini sendiri berlangsung hingga Minggu (20/10).
RSUP Dr M Djamil, sebut Dovy, memfasilitasi pendidikan klinis program dokter umum, 16 program dokter spesialis, 4 program dokter subspesialis dan 8 program fellowship. “Di RSUP M Djamil memiliki Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) sebagai alur melakukan monitoring dan evaluasi untuk memperkuat proses pendidikan. Dan Komkordik berperan penting di dalam mengawal proses pendidikan di RSUP Dr M Djamil. Tentu akan kita koordinasikan dengan Fakultas Kedokteran Unand,” tuturnya.
Ia mengajak Fakultas Kedokteran Unand untuk bersama-sama mengembangkan institusi ini. “Outputnya adalah menghasilkan program-program dokter umum, spesialis dan subspesialis yang mempunyai kompetensi standar. Tentu bisa mencapai level yang sesuai dengan transformasi kesehatan pilar kelima yakni transformasi sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas dan penyebarannya merata,” ujar Dovy.
Ia menekankan pendidikan bagus akan berdampak pada bagusnya kualitas pelayanan. “Tak ada lagi keluhan masyarakat kalau pelayanannya bagus. Maka ini sebagai dampak bagusnya pendidikan tersebut. Begitu juga sebaliknya. Pelayanan tidak bagus maka pendidikannya pun tidak bagus. Tentu kita bicara produk yang dihasilkan ini mampu memberikan pelayanan optimal dan efisien,” ucap dokter spesialis Fetomaternal ini.
Dovy menekankan sebagai rumah sakit pendidikan, RSUP Dr M Djamil mengembangkan clinical research unit. Rumah sakit ini telah memiliki jurnal Frontiers in Health Research (FIHR). Bahkan dalam roadmap riset inovasi dan translasional, RSUP M Djamil menelurkan berbagai produk inovasi pada tahun 2024. Salah satu produk inovasi yang dihasilkan adalah KIT Deteksi MRSA atas kolaborasi RSUP Dr M Djamil bersama FK Unand dan PT Crown Teknologi Indonesia. Bahkan telah diluncurkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu.
“Kami mengajak civitas akademika untuk berkolaborasi melakukan riset yang nantinya akan memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tentunya,” harap Dovy.
Wakil Rektor II Universitas Andalas Dr Hefrizal Handra MSoc Sc memaparkan Universitas Andalas kembali masuk dalam daftar pemeringkatan dunia Times Higher Education (THE) 2025. Berdasar hasil pemeringkatan, Universitas Andalas berhasil menempati posisi 1500 dunia, dan posisi ke-8 secara Nasional. Dari total 43 universitas di Indonesia yang mengikuti pemeringkatan, 31 di antaranya berhasil meraih peringkat, dan 12 lainnya belum mendapat peringkat.
Berdasar penilaian THE, Universitas Andalas memperoleh skor 10,2-25,1 yang dinilai berdasarkan 5 aspek. Yaitu kualitas pendidikan (peringkat 8 nasional, nilai 23,5), kualitas riset (peringkat 27 nasional, nilai 18,6). Ekosistem riset (peringkat 22 nasional, nilai 9,9), Kerja sama dengan Industri (peringkat 11 nasional, nilai 26,9) dan Program Internasionalisasi (peringkat 19 nasional, nilai 32,2)
“Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh sivitas akademika Universitas Andalas dalam meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan kerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk Fakultas Kedokteran,” ucapnya.
Sementara Dekan Fakultas Kedokteran Unand Prof Dr dr Afriwardi SH MA SpKO Subsp APK (K) mengajak civitas akademika Fakultas Kedokteran Unand untuk memanfaatkan sarana rapat kerja ini dengan baik. “Supaya lulusan yang dihasilkan akan semakin baik dan berkualitas,” tukasnya.(*)