RSUP Dr M Djamil Hadirkan Layanan Farmakogenomik

RSUP Dr M Djamil telah menyediakan layanan farmakogenomik untuk pasien-pasien yang menginginkan pengobatan presisi (precision medicine). Pemeriksaan farmakogenomik dapat memberikan pengobatan yang presisi karena memungkinkan dokter untuk menyesuaikan terapi obat secara individual berdasar respons genetika pasien terhadap obat tertentu.

“Farmakogenomik merupakan suatu ilmu tersendiri dari farmakologi atau pengetahuan tentang obat yang melihat aspek genetik seseorang sebagai satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan satu obat bekerja di tubuh pasien,” kata dokter spesialis farmakologi klinis Dr dr Gestina Aliska Sp FK di Klinik Istano Pagaruyuang RSUP Dr M Djamil, Kamis (17/10).

Ketika, tutur Gestina, misalnya saat kita sakit dan minum obat. Sebenarnya tubuh kita  memengaruhi obat itu sendiri. “Jadi farmakogenomik ini, kita akan melihat seberapa gen di tubuh kita berdampak kepada obat tersebut. Apakah bisa bekerja dengan baik atau tidak dengan beberapa pemeriksaan dari darah pasien. Atau pun dari DNA pasien,” tuturnya.

Ia mengatakan pasien-pasien yang mendapatkan pemeriksaan ini biasanya pasien-pasien yang obat digunakan itu cenderung metabolismenya terpengaruh oleh gen di dalam tubuh pasien. Terutama di dalam fungsi hati. “Misalnya obat itu masuk kemudian hatinya itu memetabolisme atau mengubah obat tersebut cepat atau lebih lambat. Nah hal itu yang membedakan masing-masing obat tersebut berefek atau tidak,” ungkap lulusan program spesialis Fakultas Kedokteran UI ini.

Sehingga, sebutnya, cenderungnya saat ini pasien dengan penyakit jantung, penyakit stroke, dan penyakit degeneratif (seperti diabetes, penyakit dislipidemia atau hipokolesterol) serta pasien psikiatri rata-rata mendapatkan obat jangka panjang. “Dengan konsumsi obat jangka panjang, maka kita harus lihat apakah berguna obat ini diberikan pada pasien tersebut. Maka memang saat ini ditargetkan adalah pasien-pasien kelompok penyakit sepert itu dan akan menggunakan obat jangka panjang,” paparnya.

Ia menyebutkan ada dua indikasi pemeriksaan itu. Pertama, ada pasien yang sudah menggunakan obat saat ini namun ternyata efek yang terjadi tidak seperti yang diharapkan. “Artinya seharusnya sudah memberikan respons tetapi tidak. Atau kedua pada dosis orang yang biasanya itu baik, pada pasien ini malah muncul efek samping. Pada kondisi ini pasien yang sudah minum obat maka kita sudah bisa lakukan pemeriksaan,” sebutnya.

Kedua, pada orang-orang mungkin belum terkena penyakit dan belum minum obat tertentu tapi ingin tahu dia misalnya nanti suatu waktu sakit, obat-obat apa saja yang boleh dan tidak boleh dia diminum atau berguna atau tidak ketika dia minum satu obat. “Nah ini kita namakan kelompok preemtif. Jadi sebelum ada penyakitnya, kita sudah tahu. Sekali kita periksa gambaran genetik itu akan selalu bisa kita pakai untuk melihat ke depan obat-obat apa yang bisa kita gunakan,” tuturnya.

Ia menyebutkan sejauhmana manfaat layanan ini. Pertama efisiensi dan efektivitas itu bisa menghindari orang yang seharusnya tidak memerlukan obat-obat tertentu menjadi lebih cepat tahu obat apa yang sesuai untuk dia. “Kemudian cost atau biaya seharusnya tidak mengeluarkan uang yang sekian tahun menunggu untuk obat uang yang tidak sesuai dapat dipotong dengan pemeriksaan ini,” ungkapnya.

Untuk dokter dan klinisi akan lebih mudah mengevaluasi dari segi follow up jangka panjang pasien. “Contoh pasien stroke akan menggunakan obat clopidogrel jangka panjang. Kita tahu clopidogrelnya sendiri misalnya seseorang tidak cocok secara genetik karena metabolisme obat tidak baik atau tidak berfungsi. Clopidogrelnya diminum tidak ada perubahan apa pun di dalam tubuhnya. Karena dia tidak termetabolisme di dalam tubuh pasien,” sebutnya.

Ia mengatakan hal-hal seperti ini membantu dokter untuk lebih cepat juga untuk mengganti terapi menjadi terapi yang lebih sesuai. “Dan juga menurunkan angka kesakitan karena suatu penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan obat yang lebih sesuai,” ungkapnya.

Ia memaparkan uji farmakogenomik menggunakan sampel usapan pipi sebagai sumber materi genetik . Setelah dikumpulkan, sampel diproses melalui serangkaian langkah yang menghasilkan ekstraksi DNA, pemurnian, dan pembuatan genotipe. “Untuk pengambilan sampel sudah tersedia di RSUP Dr M Djamil. Namun untuk pemeriksaan sampel akan kita kirim ke Jakarta,” sebutnya.

Ia mengatakan rata-rata tujuh hari hasil pemeriksaan itu baru bisa keluar dan data lengkap, kita akan mengedukasi pasien dengan data tersebut. “Jadi apakah obat yang saat ini diminum keudian kita lihat apakah obat-obat ini masih bisa dilanjutkan untuk pasien ini,” ujar Gestina.

Ia menekankan hasil yang diperoleh pasien berupa rekomendasi. “Jika pasien kiriman dokter maka rekomendasinya diberikan ke dokter yang mengirim. Keputusan untuk mengubah dosis obat itu kita kembalikan ke dokter yang merawat. Ini sebagai upaya menjaga hubungan dengan dokter yang merawatnya. Jika tidak kiriman dokter berarti berupa edukasi pada pasien tersebut,” tuturnya. 

Bagi tanpa kiriman dokter, sebut Gestina, pasien silakan daftar langsung ke Poliklinik Farmakologi di Klinik Istano Pagaruyuang. Jika kiriman dokter, berarti dengan kiriman dokter itu dia datang ke klinik ini . “Sehingga akan beda hasilnya rekomendasinya tentu dengan bahasa medis juga pada dokternya. Sedangkan untuk pasien tentu bahasa pasien juga,” ungkapnya.

Ia menggaris bawahi untuk layanan Farmakogenomik ini belum dikover BPJS Kesehatan. “Dengan tarif berkisar di antara Rp 4,5 juta sampai Rp 5 juta,” tukasnya.

Sementara Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua mengatakan RSUP Dr M Djamil telah menghadirkan layanan pasien-pasien yang menginginkan pengobatan presisi yakni Farmakogenomik. Pasien akan mendapatka layanan dari dokter spesialis Farmakologi Klinis.

“Ini menunjukkan RSUP Dr M Djamil sebagai rumah sakit rujukan wilayah Sumatera Bagian Tengah telah mampu memberikan layanan Farmakogenomik. Ini sebagai bentuk menghadirkan layanan prima sesuai dengan kebutuhan pasien,” tukas dokter spesialis Fetomaternal ini.(*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45