RSUP Dr M Djamil Terima Kunjungan Tim Visitasi Perpanjangan Izin UTDRS

RSUP Dr M Djamil menerima kunjungan tim visitasi perpanjangan perizinan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS). Tujuan visitasi ini untuk mengecek langsung kelengkapan administrasi dan kunjungan lapangan tentang ketersediaan fasilitas pelayanan serta sumber daya manusia sebagai persyaratan dalam penerbitan rekomendasi perpanjangan izin operasional UTDRS.

Kedatangan tim visitasi ini diterima oleh Direktur Layanan Operasional drg Ade Palupi Muchtar MARS di Ruang Rapat Direksi, Selasa (8/10). Turut mendampingi manajer, asisten manajer, kepala laboratorium sentral dan kepala UTDRS.

Sementara tim visitasi yakni Kasi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Sumbar drg Das Endresva Dewi MSi dan Penelaah Kebijakan Teknis Dinas Kesehatan Sumbar Ratna Sari SST. Aswandi (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PMPTSP) Sumbar), Lili Wahyuni SKM dan Silvy Windari SKM (Dinas Kesehatan Kota Padang), Fitria (BBPOM Padang), dan dr Maya Anggun Suri MBiomed (Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia cabang Sumbar).

“RSUP Dr M Djamil sebagai rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan mengampu kesehatan masyarakat di Sumatera Bagian Tengah. Tentunya dengan kehadiran tim visitasi ini diharapkan agar perizinan UTDRS RSUP Dr M Djamil dengan status utama,” kata Direktur Layanan Operasional drg Ade Palupi Muchtar MARS saat memberikan sambutan.

Ia menekankan dengan mengampu Sumatera Bagian Tengah, seyogyanya izin UTDRS RSUP Dr M Djamil memiliki status utama. “Kami pun  telah mempersiapkan segala sesuatunya. Baik dalam hal sumber daya manusia, sarana prasarana dan alat kesehatan (SPA) serta bangunan,” tuturnya.

Ia berharap tim visitasi baik dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PMPTSP) Sumbar, Dinas Kesehatan Sumbar dan Kota Padang, Balai Besar POM Padang serta Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia cabang Sumbar bisa menilai dengan bijak. Apapun penilaian dari tim visitasi ini akan menjadi bahan perbaikan ke depannya. “Kami optimistis izin UTDRS RSUP Dr M Djamil dengan status utama,” tegas drg Ade.

Ia juga mengatakan UTDRS RSUP Dr M Djamil sendiri sudah memiliki program yang terencana yaitu salah satunya kegiatan rutin donor darah. Dimana memanfaatkan optimalisasi dari kegiatan tim UTDRS.

Selain itu berkoordinasi dengan PMI untuk pemenuhan kebutuhan darah 6.000-7.000 kantong darah yang tidak mungkin dipenuhi sendiri oleh RSUP Dr M Djamil. “Dengan kolaborasi yang baik, kecukupan atau kebutuhan dari darah yang dimaksud dapat terpenuhi dengan maksimal,” tuturnya.

Sementara Kepala UTDRS Dr dr Zelly Dia Rofinda SpPK Subsp B D K T (K) Subsp H K (K) mengatakan rumah sakit ini menjadi rumah sakit vertikal tipe A dengan bed occupancy rate 800 tempat tidur yang sebentar lagi dengan 1.353 tempat tidur. Dan rumah sakit ini merupakan rumah sakit tersier untuk Sumatera Bagian Tengah.

“Sehingga banyak sekali kasus emergensi yang banyak membutuhkan darah. Tentunya  darah yang cepat, aman dan berkualitas,” tegasnya.

Apalagi saat ini, sebut Dr dr Zelly, program pemerintah yakni kanker, jantung, stroke dan uronefrologi (KJSU) dimana layanan pada kanker semuanya butuh darah. “Makanya Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) RSUP Dr M Djamil hadir. Selain itu juga dengan efisiensi biaya, waktu dan tenaga,” ucapnya.

Kehadiran UTDRS ini, tuturnya, juga RSUP Dr M Djamil sebagai rumah sakit pendidikan harus memfasilitasi kompetensi peserta didik. “Baik itu profesi dokter, spesialis maupun subspesialis,” ujarnya.

Ia mengatakan perizinan UTDRS diterbitkan pada tahun 2018. Setelah lima tahun dan disesuaikan denban peraturan yang ada saat ini maka dilakukan perpanjangan izin. “Karena selain kami melakukan registrasi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) Kementerian Kesehatan. Ternyata kita harus mendapatkan sertifikat untuk izin operasional ini,” tekan Dr dr Zelly.

Ia memaparkan jika dilihat jumlah pelayanan pasien dalam tahun 2023 sebanyak 30.275 pasien dengan rata-rata 2.522 pasien yang butuh darah. “Kemudian dengan rata-rata total permintaan  komponen darah per kantong mencapai 6.000 kantong per bulan,” ungkapnya.

Jenis pelayanan UTDRS, sebutnya, berupa skrining IMLTD: CHLIA, pembuatan komponen yakni PRC, trombosit, dan FFP. Kemudian apheresis trombosit. “Dengan status utama UTDRS akan sejalan dengan rencana pengembangan pembangunan RSUP Dr M Djamil,” tukasnya.(*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45