RSUP Dr. M. Djamil Terima Kunjungan Visitasi Tim Fleming Fund Country Grants

RSUP Dr. M. Djamil menerima visitasi Tim Kementerian Kesehatan dan Fleming Fund Country Grants di Ruang Rapat Direksi, Rabu (5/2). Kunjungan tim ini dalam rangka mengevaluasi interaksi klinisi dan laboratorium dalam mengendalikan resistensi antimikroba dengan perangkat facility planning tool.

Direktur Medik dan Keperawatan Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K) menerima tim visitasi yang dipimpin dr. Amy Rahmadanti, FISQua, MSc.PH mewakili Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan. Turut mendampingi Tim Fleming Fund Country Grants Desrina Sitompul dan Helmi M Aziz dan dihadiri manajer, asisten manajer, ketua komite dan kepala instalasi.

“Atas nama manajemen RSUP Dr. M. Djamil mengucapkan terima kasih atas visitasi ini. Kami sangat mengharapkan bantuan, perbaikan maupun pendampingan dalam hal mencapai sistem pengelolaan resistensi antimikroba di RSUP Dr. M. Djamil,” kata Direktur Medik dan Keperawatan Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K).

Ia menekankan ini masalah utama bukan hanya di sini saja akan tetapi di dunia. Dimana mulai dari pencatatan, pelaporan sampai kepada utilisasi bermasalah dalam resistensi antimikroba ini. “Jadi, besar harapan kami, kegiatan hari ini membawa keberkahan dan kebaikan baik untuk kita seluruhnya maupun nanti untuk user-user atau pasien kita di rumah sakit ini,” harap Dr. dr. Bestari.

Mewakili Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan dr. Amy Rahmadanti, FISQua, MSc.PH mengatakan kedatangan tim ini untuk mengevaluasi interaksi antara klinisi dengan laboratorium guna mengendalikan resistensi antimikroba. “Dengan harapan dari sini kita lihat bagaimana statusnya saat ini. Ke depan nanti bisa kita perkuat interaksinya sehingga apa yang dihasilkan dari laboratorium bisa dimanfaatkan dengan optimal oleh klinisi. Sehingga menghasilkan layanan kesehatan yang efisien dan efektif dengan patient safety tentunya,” tuturnya.

Ia juga mengatakan amanah yang diterima Kementerian Kesehatan terkait resistensi antimikroba adalah pihaknya memiliki satu indikator terkait dengan antimikroba resisten. Yakni persentase rumah sakit yang patuh menggunakan antibiotiknya sesuai dengan antibiogram dan atau PPK.

“Jadi ke depan kita akan menilai berapa kepatuhan rumah sakit-rumah sakit pemerintah terutamanya dalam menggunakan antibiogram pada saat memutuskan pemberian antibiotik. Ini sangat sejalan dengan tugas atau amanat yang diterima oleh Kementerian Kesehatan untuk dikerjakan lima tahun ke depan,” sebutnya.

Ia menekankan RSUP Dr. M. Djamil dengan dukungan Fleming Fund, kita bisa membentuk sistem yang baik. Dan itu bisa dapat ditiru dan direplikasi ke rumah sakit-rumah sakit pemerintah yang ada di Sumbar.

“Nanti dalam lima tahun ke depan kita bisa mendorong pencapaian indikator RPJMN kita yaitu untuk kedekatan kepatuhan rumah sakit  dalam pemberian antibiotik sesuai dengan antibiogram,” ucapnya.

Tim Fleming Fund Country Grants Desrina Sitompul menjelaskan perangkat facility planning tool ini sebuah perangkat perencanaan interaksi klinis guna mengendalikan resistensi antimikroba (AMR). Perangkat tersebut disusun oleh DAI bekerja sama dengan Fleming Fund.

“Strategi ini disusun untuk membantu rumah sakit memilih kegiatan yang tepat dan relevan untuk melibatkan berbagai kelompok profesional di dalam strukturnya Fleming Fund seperti surveilans AMR, dalam rangka memperkuat kegiatan pengendalian AMR,” ucapnya.

Ia menyebutkan bidang fokus untuk interaksi klinis tersebut adalah diagnostik mikrobiologi, penggunaan antibiotik untuk pengobatan dan pencegahan serta pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). “Tujuan keseluruhan perangkat ini adalah untuk membantu menyusun sasaran dan rencana interaksi klinis yang spesifik untuk rumah sakit dan membawa dampak besar,” ucap Desrina.

Untuk itu, katanya, perangkat ini mengumpulkan informasi terkait kapasitas yang ada kini serta tindakan-tindakan terkait AMR yang dapat digunakan sebagai peluang dan bidang penguatan. Perangkat ini juga berupaya memahami sumber daya serta waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan potensial.

“Dengan demikian, informasi yang dikumpulkan di sini akan membantu penyusunan rencana aksi dan strategi spesifik yang relevan bagi rumah sakit baik jangka pendek maupun jangka menengah,” tukasnya.(*)

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WeCreativez WhatsApp Support
Jam Layanan Informasi : Senin s/d Kamis jam 07.45 wib s/d 16.15 Istirahat jam 12.00 wib s/d 13.00 wib Jumat 07.45 wib s/d 16.45