Delegasi Peserta Hospital Tour ke RSUP Dr M Djamil
RSMDJ — Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof Dr Dante Saksono Harbuwono SpPD KEMD PhD membuka secara resmi kegiatan Knowledge Sharing Program (KSP) On Maternal And Child Health Handbook di Sumatera Barat.
Kegiatan berbagi pengalaman panduan kesehatan ibu dan anak itu diikuti delegasi 9 negara yakni Kamboja, Kenya, Laos, Madagaskar, Tajikistan, Vietnam, Thailand, Jepang dan Timor Leste, digelar mulai Minggu (10/9) hingga Jumat (15/9). Yang difasilitasi langsung Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Dalam sambutan pembukaan kegiatan yang dilaksanakan di Aula Istana Gubernuran Sumatera Barat, Senin (11/9) Wamenkes RI menyebut buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) memainkan peran penting sebagai alat berbasis rumah untuk memastikan kesehatan ibu dan anak yang berkelanjutan.
“Buku KIA merupakan panduan bagi keluarga dan penyedia layanan kesehatan untuk mengidentifikasi awal masalah kesehatan selama masa kehamilan dan masa kanak-kanak,” ucapnya.
Oleh karena itu, buku pegangan kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan alat yang efektif untuk memantau penyediaan dan ketersediaan layanan kesehatan ibu dan anak yang esensial untuk meningkatkan kesehatan.
Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan buku KIA tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun telah menjalin kerja sama dengan JICA mengadakan program pengembangan kapasitas kerja sama melalui pertukaran pengetahuan, keahlian, dan sumber daya manusia (SDM) dan Knowledge Sharing Program On Maternal And Child Health Handbook di Padang merukan salah satu agenda yang dilaksanakan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengakomodasi negara-negara untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik mereka dalam melakukan deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan terpadu untuk ibu dan anak menggunakan buku KIA,” ujar Prof.dr. Dante.
Kepala JICA Perwakilan Indonesia, Mr Yasui Takehiro menjelaskan pihaknya memiliki kepedulian yang sama tentang bagaimana memperkuat keberlangsungan pengasuhan ibu dan anak serta menjamin saling pelayanan kesehatan ibu dan anak.
“Kami mempertimbangkan bagaimana kami dapat memastikan kualitas perawatan dalam deteksi dini semua masalah kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan Buku KIA,” ujarnya.
Program ini memberikan kesempatan yang baik untuk berbagi pengalaman di antara peserta negara-negara. Ia berharap semua peserta akan mengeksplorasi cara untuk memperkuat deteksi dini dan intervensi dini terhadap masalah kritis kesehatan ibu dan anak menggunakan Buku KIA.
Sementara itu Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan Pemprov Sumbar melalui Dinas Kesehatan Sumbar telah menjadikan buku KIA sebagai instrumen yang sangat membantu melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat yang telah diperkenalkan sejak tahun 1994 dan diterapkan di Indonesia sejak 1997. Dan penerapan di Sumbar pada tahun 1999.
Pada tahun 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/Menkes/SK/III/2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak dinyatakan buku KIA satu-satunya buku pencatatan kesehatan ibu dan anak.
Ia mengatakan Buku KIA memberikan informasi pelayanan dan perawatan kesehatan bayi serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Juga sebagai catatan kesehatan ibu dan anak. Sekaligu sebagai alat monitor kesehatan, alat komunikasi antar tenaga kesehatan dengan pasien,” ujarnya.
Tidak hanya dari luar negeri, para peserta kegiatan KSP juga diikuti utusan dari lima provinsi dari Indonesia yaitu Sumatera Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, NTB, dan Sulawesi Utara.
Selain sharing pengalaman kesehatan ibu dan anak, peserta melakukan kunjungan (Hospital Tour) ke RSUP M Djamil, Posyandu di Kota Solok dan Dasawisma di Kabupaten Tanahdatar.
Dalam kegiatan pembukaan KSP ini turut dihadiri Direktur Utama RSUP Dr M Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas SpOG KFM, MARS dan Direktur Layanan Operasional, dr. Asrawati SpA (K) M.Biomed. (RSMDJ/Khairian)