Direksi dan civitas hospitalia RSUP Dr M Djamil mengikuti wirid mingguan di Masjid Asy Syifa, Jumat (11/10). Bertindak sebagai ustad yakni Zul Akmal Lc MA yang mengupas Salat Sunah Rawatib.
“Selain ibadah wajib salat 5 waktu, adapun ibadah-ibadah sunah lainnya yang dapat dikerjakan oleh umat Islam salah satunya adalah salat sunah rawatib. Salat sunah ini menjadi salah satu amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW,” kata Ustad Zul Akmal Lc MA saat menyampaikan tausiah.
Turut hadir Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua, Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr Bestari Jaka Budiman SpTHT KL (K) dan Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo.
Ia mengatakan salat sunah rawatib adalah salat sunah yang dikerjakan sebelum dan sesudah salat fardhu atau juga dikenal dengan salat lima waktu. “Salat sunah rawatib memiliki dua sebutan yang berbeda tergantung dengan waktu dilaksanakannya,” ucapnya.
Salat sunah rawatib, tutur Zul Akmal, dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan anjuran ditegakkannya. Yakni salat sunah rawatib muakkad serta salat sunah rawatib ghoiru muakkad.
“Salat sunah rawatib muakkad yang bersifat dianjurkan untuk dikerjakan. Rasulullah SAW sangat menganjurkan bagi umatnya untuk mendirikan 10 rakaat salat sunah rawatib muakkad sebisa mungkin apapun kondisinya,” tegasnya.
10 rakaat salat sunah rawatib muakkad di lima waktu tersebut yakni dua rakaat sebelum subuh, dua rakaat sebelum zuhur, dua rakaat setelah zuhur. “Kemudian dua rakaat setelah magrib dan dua rakaat setelah isya,” tuturnya.
Salat sunah rawatib ghoiru muakkad yang pelaksanaannya kurang ditekankan. Namun, bukan berarti bisa melewatkan salat sunah ini.
“Salat rawatib ini memiliki jumlah ena rakaat yang bisa dilaksanakan. Yakni dua atau empat rakaat sebelum salat ashar (dengan satu kali salam setiap melaksanakan dua rakaat),
dua rakaat sebelum salat maghrib, dan dua rakaat sebelum salat isya,” papar Zul Akmal.
Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua mengharapkan civitas hospitalia dapat mengamalkan isi dari tausiah dalam kehidupan sehari-hari. Karena yakinlah, hidup yang dijalani dengan panduan agama maka hidup terasa nyaman.
“Dunia ini sudah semakin tua. Kita tidak tahu kapan akan dipanggil oleh Allah Swt. Karena itu, selain bekerja dengan baik sesuai aturan, maka jangan lupakan ibadah kepada Allah Swt,” ajaknya.(*)