Peringatan Hari Kanker Anak International (HKAI) 2025 bukan hanya sekadar seremonial. Melainkan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker anak, menguatkan dukungan bagi para penderita. Termasuk juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kanker anak.
“Kanker pada anak adalah tantangan besar. Tidak hanya bagi anak-anak itu sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan seluruh pihak yang peduli terhadap kesehatan dan masa depan mereka,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua pada Peringatan HKAI 2025 “Be Brave to Inspire” yang diadakan oleh Yayasan Komunitas Cahaya di Auditorium Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Sabtu (15/2).
Turut dihadiri Dewan Pengawas, Dewan Pembina, dan Pengurus Yayasan Komunitas Cahaya, Asisten I Setprov Sumbar Ahmad Zaki, Asisten II Setko Padang Didi Aryadi, mewakili IDAI Sumbar, dr. Amirah Zatil Izzah, M.Biomed, Sp.A (K), mewakili Kadis Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB Ruri Juswira MC serta anak dan orang tua penderita kanker anak.
Pada kesempatan itu dilangsungkan penyerahan ambulans dari donatur keluarga alm. Nukman Bur untuk Komunitas Cahaya.
Dewan Pengawas Yayasan Komunitas Cahaya ini mengatakan RSUP Dr. M. Djamil senantiasa berkomitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik, khususnya bagi anak-anak penderita kanker. Pasalnya, perjuangan melawan kanker membutuhkan kekuatan dan semangat yang luar biasa. Baik dari pasien maupun keluarga.
“Oleh karena itu, kami terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan medis, fasilitas, dan dukungan psikososial untuk membantu anak-anak dan keluarga mereka melewati masa-masa sulit. Termasuk meningkatkan kapasitas tim medis kami untuk menghadapi tantangan dalam penanganan kanker anak yang semakin kompleks,” ungkap Dovy.
Ia berharap melalui sinergi dan kerja sama yang kuat antara RSUP Dr. M. Djamil, Yayasan Komunitas Cahaya, dan seluruh pihak terkait, dapat mewujudkan harapan untuk lebih banyak anak-anak penderita kanker yang dapat menjadi survivor dan hidup sehat serta produktif. Karena bagaimanapun anak-anak adalah aset dan sebagai generasi penerus bangsa di masa yang akan datang.
“Semoga kegiatan ini dapat terus memberikan semangat dan motivasi bagi orang tua dan anak-anak penderita kanker, serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap isu kanker anak,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan mewakili Gubernur Sumbar, Asisten I Setprov Sumbar Ahmad Zaki. “Peringatan HKAI 2025 ini momentum penting untuk memperkuat semangat dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker. Ini memang bukan perjuangan yang mudah, karena butuh dukungan semua pihak,” sebutnya.
Oleh karena itu, tuturnya kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Komunitas Cahaya merupakan sebuah terobosan yang sudah menghimpun berbagai potensi untuk bersama-sama memberikan perhatian kepada anak-anak penderita kanker.
“Kita menyadari anak adalah aset bangsa dan tanggung jawab kita bersama untuk menyelamatkannya. Pasalnya, kanker anak merupakan tantangan besar. Tidak hanya pada anak, tetapi juga keluarga dan masyarakat,” ungkap Ahmad Zaki.
Menurut data WHO, tiap tahunnya secara global terdapat 400 ribu anak dan remaja yang didagnosis mengidap kanker. Dengan jenis kanker adalah leukimia atau kanker darah, lipoma, atau tumor solid.
Di Indonesia terdapat 8.677 anak Indonesia menderita kanker dengan rentang usia 0-14 tahun. Jumlah ini meningkat dan terbesar dibanding negara lain. Sumatera Barat termasuk salah satu provinsi dengan prevelensi kanker tinggi di Indonesia. Yaitu 2,44 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2021 terdapat 91 kasus baru kanker anak dan 100 kasus baru di tahun 2022.
Sementara itu Ketua Yayasan Komunitas Cahaya Dedi Kurnia Putra memperkenalkan logo komunitas baru diberi nama Hiya. Filosofi Hiya yakni cahaya kuning merupakan kebahagiaan dan kepositifan, syal pita emas merupakan kehangatan dan sinar harapan. “Kemudian bunga matahari merupakan simbol kehidupan, energi, kesetiaan, pengabdian, harapan dan optimisme. Dan Hiya dalam bahasa arab dia,” tukasnya. (*)