Dinkes Sumbar : Kami menyambut baik adanya pengembangan Sisrute Ponek
RSMDJ — Rumah Sakit Umum Pusat Dr M Djamil Padang gelar kegiatan Penguatan Ponek Terintegrasi Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Provinsi Sumatera Barat di Auditorium Gedung adminstrasi dan Instalasi Rawat Jalan, Selasa (17/5).
Kegiatan yang diikuti Perwakilan rumah sakit dan Dinkes se-Sumbar dibuka langsun Direktur pelayana medik, keparawatan dan penunjang RSUP Dr M Djamil, dr. Rose Dinda Martini SpPD K-Ger, FINASIM.
Dalam kesempatan itu dipaparkannya, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat, jumlah kasus kematian ibu dan bayi di Sumbar mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2021 di banding tahun 2020.
Dikatakan dr Rose, ada dua penyebab utama dari peningkatan jumlah kasus kematian ibu dan bayi, yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Untuk penyebab langsung, kasus kematian ibu dan bayi didominasi oleh kasus positif Covid-19 dan pendarahan.
“Tentunya peningkatan jumlah kasus kematian ibu dan bayi tersebut sangat memprihatinkan. Selain itu berdasarkan indikator nasional, angka kematian ibu dan bayi sangat tinggi, termasuk Sumbar,” jelasnya.
dr Rose mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam rangka menekan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah meningkatkan layanan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) yang terstruktur dan terintegrasi di seluruh fasilitas kesehatan di Provinsi Sumbar.
“Jadi kami menyelenggarakan kegiatan peningkatan dan penguatan pelayanan Ponek atau pelayanan bagi ibu-ibu hamil yang berisiko agar ibu dan anak selamat dalam proses persalinan dan lainnya. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari rumah sakit dan Dinas Kesehatan (Dinkes) se-Sumbar,” katanya.
Ditambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri telah menargetkan kepada pemerintah daerah untuk sesegera mungkin menurunkan angka kematian ibu dan bayi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk rumah sakit yakni di bawah 2 persen.
Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi tersebut maka layanan Ponek dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned) di tingkat Puskesmas harus diintegrasikan agar ibu dan bayi bisa selamat dalam proses persalinan dan lainnya.
Ia mengungkapkan, RSUP dr. M. Djamil Padang sebagai rumah sakit pengampu di Provinsi Sumbar selalu siap jika nanti rumah sakit dan puskesmas di daerah ingin berkonsultasi terkait permasalahan kesehatan ibu dan bayi.
“Kan ibu hamil yang berisiko ditangani terlebih dahulu di tingkat bidan atau puskesmas, jika nanti ibu hamil itu memiliki gejala kesehatan yang parah dan berisiko, tentu harus segera dirujuk ke rumah sakit daerah atau ke RSUP,” ujar Rose.
Lebih lanjut ia mengimbau kepada semua pihak agar jangan terlambat membawa pasien ibu dan bayi ke RSUP dr. M. Djamil Padang agar ibu dan bayi tersebut bisa diselamatkan.
Sementara itu Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumbar Fionaliza dalam sambutannyamengungkapkan factor kematian ibu pada tahun 2021 didominasi oleh positif Covid-19, pendarahan dan hipertensi, sedangkan untuk bayi, penyebab kematian disebabkan oleh salah satunya Asfiksia.
Dijelaskan, berbagai upaya telah dilakukan baik dari Kemenkes maupun Dinkes berupa kebijakan transformasi kesehatan yang salah satunya transformasi pada rujukan.
“Kami menyambut baik adanya pengembangan dari Sisrute Ponek ini. Dan kami berharap dengan kegiatan ini, Sisrute bisa menekan kematian ibu dan bayi akibat faktor langsung dan tidak langsung,” tukasnya. (RSMDJ/Khairian)
SOSIALISASI : Perwakilan rumah sakit dan Dinkes se-Sumbar mengikuti kegiatan Penguatan Ponek Terintegrasi Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Provinsi Sumbar di RSUP dr. M. Djamil Padang.