RSUP Dr M Djamil Peduli Pasaman Raya
RSMDJ —- RSUP Dr M Djamil Padang mengirimkan tim tenaga kesehatan dan sejumlah bantuan ke Kabupaten Pasaman Barat yang terdampak gempa bermagnitudo 6,2. Pengiriman tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat itu dipimpin langsung Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Padang, Dr. dr Yusirwan SpB, SpBA (K) MARS.
Tidak hanya tenaga kesehatan, RSUP Dr M Djamil juga mengirimkan sejumlah bantuan obat-obat, ambulan dan peralatan medis, serta bantuan makanan dan perlengkapan pengungsian.
Sedianya, tim yang dipimpin langsung Direktur Utama, Dr. dr Yusirwan SpB, SpBA (K) MARS dan Direktur SDM, Pendidikan dan Umum, Dr. dr Dovy Djanas SpOG KFM akan meninjau langsung ke Nagari Malampah dan Kajai salah satu lokasi terparah terdampak gempa, namun karena kondisi cuaca diguyur hujan deras, atas instruksi BPBD maka tim kembali ke posko utama pengungsian di halaman kantor Bupati Pasaman Barat.
Direktur Utama juga meninjau langsung korban yang dirawat di RSUD Pasaman Barat dan RS Ibnu Sina Pasaman Barat yang disambut langsung oleh Direktur Utama RS tersebut.
“Ya kami mengirimkan tim kegawatdaruratan seperti dokter bedah, anak dan penyakit dalam serta sejumlah perawat untuk membantu aktifitas kesehatan korban bencana gempa ini,” kata Direktur Utama saat diwawancara di posko pengungsian di halaman kantor Bupati Pasaman Barat, Jumat (25/2) malam.
Dikatakannya, sedikitnya ada 30 nakes yang ditugaskan dan akan disusul 20 orang nakes. Para nakes tersebut nantinya akan dibagi ke sejumlah titik pengungsian dan di Rumah Sakit setempat.
“Meraka ini (nakes) kita serahkan kepada RSUD, dan nantinya RSUD yang akan membagi mau ditempat dimana para nakes kami ini,”terangnya.
Tidak hanya itu, Direktur Utama yang juga Ketua Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Sumatera Barat itu juga meminta rumah sakit di Sumbar untuk mengirimkan ambulan untuk membantu mengevakuasi korban bencana.
“Sekarang ini yang paling penting adalah tangani kasus kegawatdaruratannya, apalagi saat ini kita dihadapkan dengan kasus pandemi, untuk itu kami di Djamil juga membawa Rapit Antigen sehingga dalam penanganannya dapat dipisahkan, jangan sampai habis kegawatdaruratan ini tertangani memunculkan gangguan kesehatan lainnya,”sebutnya.
Dokter spesialis bedah anak itu juga menyerukan kepada pemerintah setempat untuk mengantipasi munculnya sejumlah penyakit lainnya pasca korban diungsikan seperti diare, infeksi, DBD serta sejumlah penyakit lainnya.
“Tentu kesehatan para korban ini kita jaga, kita kawal bersama, makanya kami dari Djamil terjun langsung ke sini di samping membantu kegawatdarutan juga membantu pengawalan agar tidak munculnya penyakit lainnya pasca bencana,”tutur dr Yusirwan.
Mengantipasi kondisi penyebaran covid-19 di lokasi bencana dan posko-posko pengungsian, dikatakan Dirut, pihaknya akan membantu pemerintah daerah mengkarkulasikan kebutuhan-kebutuhan medis bagi para korban gempa.
“Kondisi seperti ini kita akan sangat sulit mengantipasi jaga jarak, makanya hal yang paling utama adalah penggunaan masker, dan ini sangat-sangat penting,” tegas Direktur Utama rumah sakit rujukan Sumatera bagian Tengah itu. (Khairian)
Tidak hanya tenaga kesehatan, RSUP Dr M Djamil juga mengirimkan sejumlah bantuan obat-obat, ambulan dan peralatan medis, serta bantuan makanan dan perlengkapan pengungsian
Sedianya, tim yang dipimpin langsung Direktur Utama, Dr. dr Yusirwan SpB, SpBA (K) MARS dan Direktur SDM, Pendidikan dan Umum, Dr. dr Dovy Djanas SpOG KFM akan meninjau langsung ke Nagari Malampah dan Kajai salah satu lokasi terparah terdampak gempa, namun karena kondisi cuaca diguyur hujan deras, atas instruksi BPBD maka tim kembali ke posko utama pengungsian di halaman kantor Bupati Pasaman Barat.
Direktur Utama juga meninjau langsung korban yang dirawat di RSUD Pasaman Barat dan RS Ibnu Sina Pasaman Barat yang disambut langsung oleh Direktur Utama RS tersebut.
“Ya kami mengirimkan tim kegawatdaruratan seperti dokter bedah, anak dan penyakit dalam serta sejumlah perawat untuk membantu aktifitas kesehatan korban bencana gempa ini,” kata Direktur Utama saat diwawancara di posko pengungsian di halaman kantor Bupati Pasaman Barat, Jumat (25/2) malam.
Dikatakannya, sedikitnya ada 30 nakes yang ditugaskan dan akan disusul 20 orang nakes. Para nakes tersebut nantinya akan dibagi ke sejumlah titik pengungsian dan di Rumah Sakit setempat.
“Meraka ini (nakes) kita serahkan kepada RSUD, dan nantinya RSUD yang akan membagi mau ditempat dimana para nakes kami ini,”terangnya.
Tidak hanya itu, Direktur Utama yang juga Ketua Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Sumatera Barat itu juga meminta rumah sakit di Sumbar untuk mengirimkan ambulan untuk membantu mengevakuasi korban bencana.
“Sekarang ini yang paling penting adalah tangani kasus kegawatdaruratannya, apalagi saat ini kita dihadapkan dengan kasus pandemi, untuk itu kami di Djamil juga membawa Rapit Antigen sehingga dalam penanganannya dapat dipisahkan, jangan sampai habis kegawatdaruratan ini tertangani memunculkan gangguan kesehatan lainnya,”sebutnya.
Dokter spesialis bedah anak itu juga menyerukan kepada pemerintah setempat untuk mengantipasi munculnya sejumlah penyakit lainnya pasca korban diungsikan seperti diare, infeksi, DBD serta sejumlah penyakit lainnya.
“Tentu kesehatan para korban ini kita jaga, kita kawal bersama, makanya kami dari Djamil terjun langsung ke sini di samping membantu kegawatdarutan juga membantu pengawalan agar tidak munculnya penyakit lainnya pasca bencana,”tutur dr Yusirwan.
Mengantipasi kondisi penyebaran covid-19 di lokasi bencana dan posko-posko pengungsian, dikatakan Dirut, pihaknya akan membantu pemerintah daerah mengkarkulasikan kebutuhan-kebutuhan medis bagi para korban gempa.
“Kondisi seperti ini kita akan sangat sulit mengantipasi jaga jarak, makanya hal yang paling utama adalah penggunaan masker, dan ini sangat-sangat penting,” tegas Direktur Utama rumah sakit rujukan Sumatera bagian Tengah itu. (RSMDJ/Khairian)